Di sesi perdagangan Asia, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.771,04 dolar AS per ounce pada pukul 00.56 GMT, setelah mencapai level terendah dalam hampir sebulan pada Kamis (2/12/2021). Logam kuning ini telah merosot 1,3 persen sejauh pekan ini.
Sementara itu harga emas berjangka AS menguat 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.770,90 dolar AS per ounce.
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan kepada konferensi Reuters Next pada Kamis (2/12/2021) bahwa akan tepat untuk mengakhiri program pembelian obligasi bank sentral pada akhir Maret guna memungkinkan opsi Fed menaikkan suku bunga untuk menangani inflasi.
Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa suku bunga.
Baca juga: Dolar naik tipis di Asia, ditopang redanya kekhawatiran dampak Omicron
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada Reuters Next adalah tugas Fed untuk memastikan bahwa laju inflasi tinggi saat ini tidak berkembang menjadi "spiral harga-upah" yang merusak dan bertahan lama.
Inflasi zona euro tetap sementara, dua pembuat kebijakan utama Bank Sentral Eropa berpendapat pada Kamis (2/12/2021), bahkan ketika pejabat AS membuat kasus minggu ini meninggalkan penggunaan "sementara" untuk menggambarkan tekanan harga saat ini.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat kurang dari yang diperkirakan minggu lalu, menunjuk pada pengetatan kondisi pasar tenaga kerja, sementara PHK jatuh ke level terendah dalam 28,5 tahun pada November.
Harga logam mulia lainnya, perak di pasar spot naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 22,40 dolar AS per ounce. Harga platinum turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 934,99 dolar AS, sementara paladium naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.784,09 dolar AS.
Baca juga: Emas jatuh 21,60 dolar ke terendah 7-minggu, kekhawatiran Omicron reda
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021