"Kami ingin ada tindak lanjut dari Focus Group Discussion yang diselenggarakan RRI pada 15 Nopember lalu. Kami mohon RRI merealisasikan keinginan kami ini," kata Sekretaris Umum DPP Pertuni Iyehezkial Parudani dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Menurut Iyehezkial Parudani, siaran langsung pandangan mata kompetisi Liga 1 dan Liga 2 menjadi salah satu hiburan dan informasi bagi kaum difabel khususnya kaum tuna netra.
“Liga 1 dan Liga 2 merupakan informasi dan hiburan olahraga yang sangat ditunggu oleh kaum tuna netra," kata Iyehezkial Parudani.
Baca juga: PSIS siap bertempur dan waspadai kebangkitan PSS
Sementara itu, Direktur Program dan Produksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia LPP RRI Soleman Yusuf menyambut baik keinginan DPP Pertuni.
“Kami (RRI) akan segera mengkomunikasikan harapan kaum tuna netra itu. Kami akan lakukan pertemuan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan juga PT Liga Indonesia Baru yang menjadi operator kompetisi,” kata Direktur Program dan Produksi LPP RRI Soleman Yusuf.
Estimasi Kementerian Kesehatan RI, jumlah tuna netra di Indonesia adalah 1,5 persen dari seluruh penduduk Indonesia atau 3.750.000 dari 250 juta penduduk Indonesia.
Pertuni adalah organisasi persatuan tuna netra Indonesia yang terdiri dari 34 DPD dan 125 DPC yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Bali United gunduli Persiraja 5-0
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021