Omicron, yang telah meningkatkan kekhawatiran di seluruh dunia soal lonjakan infeksi virus corona, pertama kali terdeteksi di kawasan Afrika bagian selatan.
Perkembangan itu membuat banyak negara di seluruh kawasan memberlakukan larangan perjalanan serta menerapkan berbagai langkah lain untuk menghadang penyebaran varian tersebut.
Phaahla mengatakan dalam acara jumpa pers bahwa ia berharap Omicron bisa ditangani tanpa menyebabkan terlalu banyak kematian.
Baca juga: WHO namai varian baru COVID Afsel omicron, yang diwaspadai
Menkes mendesak semua warga Afrika Selatan agar divaksin secara lengkap.
Ia menambahkan bahwa Afsel kemungkinan bisa menangani gelombang keempat COVID tanpa harus memberlakukan pembatasan yang lebih ketat selama Natal.
Ilmuwan terkemuka Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afsel, Michelle Grrome, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Afsel sedang menghadapi peningkatan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu singkat gara-gara Omicron.
Kelompok yang tertular varian itu juga bergerak dari kalangan usia muda ke kalangan yang lebih tua, katanya.
Baca juga: Rand Afsel "menggelepar" saat Omicron menakuti investor
Ia memperingatkan agar kesiapsiagaan ditingkatkan dengan juga menambah persediaan ranjang dan staf di ruang perawatan anak di rumah sakit karena ada peningkatan jumlah anak di bawah usia empat tahun yang perlu dirawat.
Omicron telah dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai varian yang harus diwaspadai.
Para ilmuwan sedang mengumpulkan data untuk mencari tahu seberapa mudah Omicron bisa menular dan seberapa parah penyakit yang bisa ditimbulkan varian tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Malaysia temukan Omicron pada pelajar dari Afsel
Baca juga: Pakar Afsel: Vaksin COVID-19 mungkin efektif cegah Omicron
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021