Drake mengatakan, optimisme pembuat mobil berasal dari meningkatnya permintaan untuk EV baru berikutnya, pickup Ford F-150 Lightning, dengan pemesanan ritel mendekati 200 ribu.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Ford kemungkinan akan bersaing dengan Stellantis untuk tempat ketiga dalam "perlombaan" produksi EV pada tahun 2025, di belakang Tesla dan Grup Volkswagen, berdasarkan data perkiraan produksi yang disediakan oleh Solusi AutoForecast.
Baca juga: Ford tarik 120 ribu kendaraan Explorer terkait suspensi
Berbicara pada konferensi investor, Drake mengatakan Ford sedang bekerja untuk mengintegrasikan lebih banyak komponen EV secara vertikal, termasuk elektronika daya dan e-drive, di fasilitas yang ada yang membuat suku cadang untuk kendaraan pembakaran -- pandangan modern terhadap karya perintis pendiri Henry Ford dalam membangun banyak dari komponen sendiri.
"Kami sudah lama tidak menggunakan 'integrasi vertikal' di industri ini," kata Drake.
Dia mengatakan Ford bekerja dengan lima pemasok baterai global untuk memproduksi dan membantu mengembangkan sel baterai untuk EV masa depan, yang bertujuan untuk membangun kapasitas produksi 240 gigawatt-jam secara global pada tahun 2030. Pemasok tersebut termasuk SK On, LG Energy Solution, CATL, BYD, dan Panasonic.
Ford mengharapkan untuk mengurangi biaya sel baterai EV menjadi 80 dolar AS per kilowatt/jam pada tingkat paket.
Pembuat mobil sedang melihat kimia sel yang berbeda, termasuk fosfat besi lithium bebas kobalt, dan baterai struktural sel-ke-paket untuk membantu mengurangi biaya.
Ford dan BMW bekerja sama dengan startup Solid Power yang berbasis di Colorado untuk mengembangkan baterai solid state, yang menurut Drake harus dikomersialkan "jauh sebelum akhir dekade ini."
Baca juga: Ford jalin kerjasama dengan perusahaan semikonduktor
Baca juga: Ford rilis "teaser" Ranger sebelum debut
Baca juga: Ford dan GM mendaptkan hasil minus selama krisis semikonduktor
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021