Dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan TNI AL di Jakarta, Sabtu, kunjungan Jenderal Andika itu merupakan kedua kalinya sejak menjabat sebagai Panglima TNI.
Kunjungan rombongan diawali dari Patung Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya). Di teras Monjaya Panglima TNI mendapatkan penjelasan mengenai patung Monjaya oleh Aspotmar Koarmada II yang mana monumen ini menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana pakaian dinas upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut.
Baca juga: Ketua MPR dukung kebijakan Panglima TNI di Papua
Hal itu menggambarkan bahwa prajurit TNI AL siap menantang gelombang dan badai di lautan, begitu pula yang ingin diperlihatkan bahwa Angkatan Laut Indonesia siap berjaya. Selain sebagai monumen, bangunan ini juga difungsikan sebagai mercusuar bagi kapal-kapal yang ada di laut sekitar.
Selanjutnya Panglima TNI menuju KRI Bima Suci-945. Selama di KRI Bima Suci, Panglima TNI dan rombongan memasuki ruangan-ruangan kapal dan mendapatkan penjelasan langsung dari Pangkoarmada II mengenai data kapal, yang mana KRI Bima Suci merupakan kapal layar latih bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut (AAL).
Kemudian Panglima TNI dan rombongan juga meninjau KRI Ardadedali-404 di Dermaga Satuan Kapal Selam Koarmada II dan menyempatkan diri memasuki kapal selam yang merupakan salah satu kapal tempur kebanggaan TNI AL tersebut.
Suasana penuh keakraban kedua pasangan pejabat tinggi TNI tersebut, semakin sempurna setelah diguyur hujan lebat, kedua pasangan tersebut sangat menikmati suasana Koarmada II saat peninjauan dalam cuaca yang cerah.
Tampak semakin adanya keterikatan emosi antara Panglima TNI dan Kasal beserta seluruh hadirin yang ada hingga berlama-lama di KRI Bima Suci-954 dan Kapal selam KRI Ardadedali 404.
Jenderal Andika mengatakan kebanggaannya kepada TNI AL atas semua yang telah dibangun TNI AL dengan maksimal sesuai kemampuan anggaran yang diberikan.
Panglima TNI juga mengungkapkan kedatangannya di Koarmada II berkaitan dalam penggunaan kekuatan dengan melihat langsung untuk mencari pola operasi yang lebih efektif.
“Saya datang ke sini dalam rangka mempelajari apa yang sudah dilakukan, apa kendala, hambatan sehingga Saya berharap dari hasil evaluasi itu, kita bisa mendesain pola operasi atau cari operasi yang baru sehingga lebih efektif,“ jelas Jenderal Andika.
Baca juga: Panglima TNI: Oknum TNI terlibat bentrok dengan Polri diproses hukum
Baca juga: Upaya TNI dalam merangkul kelompok bersenjata di Papua
Pewarta: Fauzi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021