"Tim evakuasi ada hambatan, bahwa debunya sangat tebal kemudian mobil-mobil yang tidak dobel gardan susah bergerak," kata Suharyanto saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti melalui YouTube BNPB di Jakarta, Sabtu malam.
Ia mengatakan debu tebal akibat letusan Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladak Perak sepanjang sekitar 100 meter di atas permukaan Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, tidak bisa dilalui kendaraan.
"Dari unsur TNI-Polri sudah masuk, ada jembatan Gladak Perak yang putus, ini salah satu hambatan pelaksanaan evakuasi para pengungsi, karena para pengungsi ini kalau tidak putus dievakuasi ke arah Lumajang. Karena putus hanya bisa dievakuasi ke arah Malang," katanya.
Suharyanto mengatakan BNPB telah memfasilitasi tiga titik lokasi pengungsian, yaitu dua lokasi di Kecamatan Pronojiwo (Desa Sumpiturang dan Desa Curah Kobokan) dan satu lainnya Kecamatan Candipuro (Desa Sumberwuluh).
Baca juga: 2 helikopter dan 3 kompi TNI dikerahkan evakuasi korban erupsi Semeru
"Jumlahnya pastinya (pengungsi) berapa, nanti akan kami update. Jadi itu informasi awal karena baru tadi sore, sehingga informasinya masih belum rinci, tetapi sampai dengan sekarang ini belum dilaporkan adanya korban meninggal dunia," katanya.
Baca juga: Sebagian korban guguran awan panas Semeru alami luka bakar
BNPB hingga saat ini terus berkoordinasi dengan TNI maupun pemerintah daerah setempat terkait potensi korban lainnya dari kalangan pendaki gunung yang terperangkap. "Sampai sekarang belum ada informasi apakah ada pendaki Gunung Semeru yang terperangkap," katanya.
Namun Bupati Lumajang telah mengonfirmasi bahwa ada penambahan korban dari kalangan penambang pasir yang masih berusaha dievakuasi, kata Suharyanto menambahkan.
Baca juga: Wabup: Hampir semua rumah di satu dusun hancur akibat letusan Semeru
"Karena pada saat kejadian letusan, para penambang pasir ini dalam titik yang tidak sempat untuk dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi, ini masih diupayakan oleh BPBD oleh TNI Polri yang ada di sana, termasuk BNPB," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021