"Kami sangat membutuhkan tambahan relawan untuk membantu evakuasi warga pada besok Minggu (5/12) dan evakuasi pada malam ini sudah tidak bisa dilanjutkan karena hujan abu vulkanik yang turun cukup deras," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam media sosial pribadi yang diunggahnya pada Sabtu malam.
Dia menjelaskan di beberapa lokasi di Lumajang masih turun hujan abu vulkanik cukup deras dan guguran awan panas yang turun juga menjadi kendala bagi relawan untuk mengevakuasi warga di Dusun Kamar Kajang, bahkan sembilan orang dikabarkan masih belum ditemukan keluarganya.
"Kepala BPBD Kota Probolinggo sudah datang dan saya ucapkan terima kasih. Saya juga berkoordinasi dengan bupati dan Wali Kota Malang untuk meminta bantuan untuk bergerak ke Pronojiwo," tuturnya.
Bupati yang akrab dipanggil Cak Thoriq itu mengatakan medan untuk mengevakuasi cukup berat dan guguran awan panas juga belum dingin, sehingga dapat membahayakan keselamatan relawan kalau dipaksakan untuk mengevakuasi pada Sabtu malam.
"Saat ini Pemkab Lumajang bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lumajang dan para relawan tengah melakukan pertolongan atau membantu evakuasi warga yang terdampak bencana alam tersebut," katanya.
Pemkab Lumajang, lanjut dia, ingin memaksimalkan evakuasi pada Sabtu malam dan warga yang bisa dievakuasi harus segera dievakuasi agar tidak menjadi korban dampak letusan Gunung Semeru.
"Keadaan masih darurat saat ini, tim yang masih mencari dan melakukan pertolongan korban bencana perlu memikirkan keselamatan diri sendiri karena kondisi di lokasi bencana terdapat lahar yang masih panas dan terjadi hujan abu lebat," ujarnya.
Akses jalan menuju ke Kecamatan Pronojiwo tidak bisa dilalui disebabkan Jembatan Gladak Perak putus, maka Bupati Lumajang meminta bantuan bupati dan Wali Kota Malang untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak di Wilayah Kecamatan Pronojiwo.
"Saya melakukan komunikasi dengan bupati dan Walikota Malang dengan harapan bisa membantu kami agar ada droping tenaga dari Malang guna membantu warga di wilayah Kecamatan Pronojiwo," katanya.
Cak Thoriq mengatakan pihaknya mengidentifikasi yang bisa dijangkau dulu karena keselamatan tim SAR juga menjadi pertimbangan, sehingga mereka menyelamatkan yang harus diselamatkan, tapi tim SAR/relawan juga harus selamat.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021