"Lombok Tengah saat ini menjadi perhatian dunia dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan ajang MotoGP serta Wolrd Superbike (WSBK) Sirkuit Mandalika," kata instruktur pusat Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) KH Adnan Anwar, saat acara Silaturahmi Daerah (Silatda) dan Apel Penggerak Kader NU se NTB di Kuta, Praya, Lombok Tengah, Minggu.
Ia mengatakan, kegiatan Silatda dan Apel lenggerak Kader NU dilakukan di Lombok Tengah, karena sirkuit kelas dunia ada daerah itu, banyak alasan strategis dan secara geopolitik Lombok Tengah menjadi pusat perhatian dunia.
"Dengan harapan dengan jadi pusat perhatian, maka kebangkitan NU dimulai dari tempat yang menjadi perhatian dunia," kata staf khusus saat KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi presiden itu.
Dia menyakini Kabupaten Lombok Tengah akan menjadi kiblat perhatian dunia dan daerah itu memiliki pertalian kuat dengan ulama. Dalam konteks perubahan, NU harus menjadi fa'il (aktor) dengan berbaris, apel dan menjadi kekuatan negara. Sebagai aktor kebangkitan, maka kader NU harus menjunjung tinggi harkat martabat NU.
"Lombok Tengah telah menjadi daerah king of player, maka harus dijaga dengan berdoa, istigatsah, melakukan pengamanan pagar secara spiritual," katanya.
Ia mengatakan, Lombok Tengah selama ini dianggap sebagai kota budaya Islam, maka predikat itu jangan sampai terkikis oleh perubahan kota seluruh Indonesia. "Jangan sampai menghilangkan kultur faham ahlussunah waljamaah (aswaja), oleh peradaban global yang nanti akan masuk secara cepat," katanya.
Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengatakan sebagai pelayan masyarakat dirinya menyampaikan aspresiasi setinggi tingginya, khususnya kepada koordinator instruktur PKPNU pusat dan peserta apel dan silatda dari 18 provinsi yang dihadiri juga oleh belasan kiai.
"Mudah mudahan kegiatan ini berdampak tegak lurus kepada organisasi yang ada di Nusantara, terlebih lagi ke Tastura. Semoga pembangunan di NTB pada umumnya berjalan lancar dan semakin pesat, sehingga masyarakat Lombok Tengah semakin makmur dan sejahtera," katanya.
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021