Menurut Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Edison Kurniawan dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad malam, hasil pengamatan termasuk data di stasiun meteorologi di Banyuwangi di Jawa Timur saat ini tidak ditemukan potensi abu vulkanik Gunung Semeru mengganggu penerbangan.
"Kami melihat tidak ada potensi atau sebaran dari abu vulkanik akibat dari erupsi Gunung Semeru yang mengganggu penerbangan hingga saat ini. Jadi artinya untuk penerbangan hingga hari ini masih dikatakan normal," kata Edison dalam konferensi pers yang diadakan BNPB.
Dia menjelaskan bahwa selain pengujian di stasiun meteorologi di Banyuwangi, pengujian dengan metode paper test di beberapa bandara juga menemukan bahwa hampir sebagian besar nihil partikel sehingga disimpulkan tidak ada pengaruh signifikan dari abu vulkanik Semeru.
Baca juga: PMI siap kirim tambahan ambulans untuk korban erupsi Semeru
Baca juga: Antisipasi letusan Gunung Semeru, mitigasi bencana yang tak mudah
Namun, Edison memastikan BMKG akan terus memantau aktivitas erupsi dari Gunung Semeru.
Pada kesempatan itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan dalam tiga hari ke depan terdapat potensi hujan di sekitar kawasan Gunung Semeru.
"Kita perkirakan masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan di siang hari ada potensi lebat sampai dengan tiga hari ke depan," kata Fachri.
Potensi hujan itu juga dapat terjadi di wilayah lereng dan puncak Gunung Semeru. Adanya potensi hujan itu juga dapat memicu lahar dingin mengaliri lereng menuju ke arah hilir.
Fachri mengharapkan hal itu dapat menjadi kewaspadaan terutama untuk tim tanggap darurat yang berada di sekitar lokasi terdampak erupsi untuk melakukan evakuasi.*
Baca juga: Badan Geologi: Waspadai potensi lahar dingin selatan Semeru saat hujan
Baca juga: PLN siapkan sembilan genset untuk jaringan komunikasi di Semeru
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021