Sebab, menurut Fareza, pertandingan kualifikasi akan berlangsung bersamaan dengan berjalannya seri IBL. Setelah terpaksa menelan dua kali kekalahan dari Lebanon, pada kualifikasi berikutnya Indonesia Patriot akan berhadapan dengan Arab Saudi pada 4 Februari 2022, yang akan dilanjutkan dengan pertandingan melawan Jordania pada 27 Februari.
"Untuk window selanjutnya pastinya kita harus bersinergi dengan IBL karena itu berada di pertengahan IBL sedang berlangsung pada bulan Februari, dan sampai saat ini pun kami masih berkoordinasi untuk mendapat kepastian kapan sekiranya kami bisa memanggil timnas untuk berlatih bersama," kata Fareza dalam konferensi pers virtual, Minggu.
Terkait penguatan penggawa timnas khususnya pemain naturalisasi Indonesia Marquez Bolden, Fareza mengungkapkan bahwa pebasket yang saat ini bermain di NBA G League itu masih memiliki komitmen membela Tanah Air meski harus absen pada Window pertama saat Indonesia menghadapi Lebanon.
Fareza menjelaskan bahwa pemain yang sudah kompetisi dan bertanding di NBA G League tidak bisa diganggu. Seperti halnya Rui Hachimura dari Jepang, apabila sedang berjalan season NBA maupun G League mereka tidak dapat bermain di ajang-ajang kualifikasi untuk negaranya, namun mereka tetap dapat bermain di event besar, seperti Olimpiade.
"Untuk saat ini Marquez komitmennya adalah untuk bermain di FIBA Asia 2022 untuk dapat peringkat delapan dan bisa lolos di kualifikasi untuk menjadi peserta FIBA World Cup 2023," kata Fareza.
Baca juga: Perbasi beberkan kejadian timnas di Kualifikasi Piala Dunia FIBA
Sementara itu, ditanya soal persiapan timnas basket putra, Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih, mengatakan akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan tim, termasuk tenaga pemain.
Terkait dua pemain Indonesia dari Senegal Serigne Modou Kane dan Dame Diagne, Danny mengatakan telah mengambil keputusan untuk bertolak ke Senegal untuk menyelesaikan urusan naturalisasi dua pemain Afrika itu menyusul permintaan FIBA untuk menunjukkan surat yang menyebutkan bahwa keduanya belum pernah memperkuat timnas negara asalnya.
"Saya juga bingung bagaimana umut 15 (tahun) sudah main timnas, cuma ya tetap persyaratan itu ya saya berangkat," kata Danny.
"Tapi kenyataan dikasih tahu Afrika sementara ditutup karena COVID, ya doakan kalau Januari bisa beres saya akan terbang ke Senegal untuk membereskan masalah ini," imbuhnya.
Timnas Elite Indonesia telah melalui window pertama Kualifikasi FIBA World Cup 2023 dengan dua kali melawan Lebanon. Namun, Indonesia harus menelan dua kali kekalahan dalam pertandingan penyisihan Grup Cyang yang digelar di Zouk Mikael Arena, Lebanon.
Timnas Indonesia dipaksa menyerah 38-96 di pertemuan pertama, kemudian takluk 64-110 pada laga kedua. Hasil itu membuat Indonesia berada di posisi keempat Grup C dengan poin dua. Sementara Lebanon melejit di puncak klasemen dengan empat angka. Sedangkan Arab Saudi dan Jordania berada di urutan kedua dan ketiga dengan masing raihan tiga poin.
Baca juga: Pelatih ungkap penyebab kekalahan timnas basket Indonesia dari Lebanon
Baca juga: Indonesia kalah lagi dari Lebanon pada kualifikasi Piala Dunia FIBA
Baca juga: FIBA Asia Cup 2022 siap digelar pada 12-24 Juli di Indonesia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021