"Saat ini kami sudah menyiapkan 2.000 nasi bungkus yang disalurkan siang dan sore ini untuk kebutuhan mendesak para korban banjir," kata Kepala Dinas Sosial NTB H Ahsanul Khalik, saat meninjau korban banjir Desa Ranjok, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Senin.
Ia menegaskan, 2.000 nasi bungkus ini disalurkan untuk tiga titik lokasi banjir terparah di Kabupaten Lombok Barat, seperti Kecamatan Gunung Sari, Sekotong dan Batulayar.
"Selain nasi bungkus kami juga sudah mengirimkan makanan anak-anak, matras, tikar dan sembako," ucapnya.
Menurutnya, penyaluran nasi bungkus dan peralatan lain untuk para pengungsi korban banjir ini akan dilakukan untuk dua hari ke depan, disesuaikan dengan kebutuhan para pengungsi, termasuk pihaknya juga sudah menyiapkan dapur umum untuk warga.
"Jadi semua pihak kami kerahkan bersama-sama membantu para korban banjir," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Sahdan mengungkapkan banjir terparah yang terjadi di Pulau Lombok terjadi di Kabupaten Lombok Barat.
"Dari data sementara yang kami terima Kabupaten Lombok Barat yang terparah terkena banjir," ujarnya.
Ia menjelaskan, ada tiga lokasi terparah yang terdampak banjir di Kabupaten Lombok Barat, yakni Kecamatan Gunung Sari, Batu Layar dan Sekotong.
"Lokasinya tersebar di tiga kecamatan dan sampai hari ini evakuasi masih terus dilakukan," ujarnya.
Menurutnya, banjir yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat tersebut disebabkan karena curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan sungai-sungai yang ada menjadi meluap. Tak hanya itu di Kecamatan Batu Layar dan Gunung Sari juga terdapat tanah longsor.
"Ya ini karena intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (5/12) kemarin sampai Senin (6/12) pagi, sehingga air meluap dan masuk rumah warga," ucap mantan Kepala Dinas PUPR NTB ini.
Selain Kabupaten Lombok Barat, sejumlah wilayah di Pulau Lombok juga terjadi banjir, seperti Kota Mataram, Lombok Timur dan Lombok Utara. Hanya saja, kata dia, banjirnya tidak separah yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat.
"Kalau Kota Mataram ini banyak banjir rob yang menimpa wilayah pesisir, sedangkan di Lombok Utara dan Lombok Timur itu juga banjir dari sungai yang meluap," ucapnya.
Untuk jumlah rumah maupun kerugian akibat banjir di tiga kecamatan tersebut, Sahdan menegaskan pihaknya belum dapat memastikannya. Begitu juga dengan banjir yang terjadi di Kota Mataram, Lombok Utara dan Lombok Timur, mengingat lokasi yang terdampak cukup luas dan masih didata petugas di lapangan.
"Kalau berapa jumlah kerugian maupun rumah yang terdampak kami belum pastikan jumlahnya. Yang jelas semua masih dihitung," ujarnya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021