Ada protokol kesehatan secara bubble, dilakukan di lokasi hotel, di side event, menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan seluruh peserta antigen setiap hari
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan rangkaian pertemuan jalur Sherpa (Sherpa Track) G20 akan dimulai pada Selasa (7/12), yang dihadiri 21 negara secara langsung, 14 negara secara virtual, dan tiga negara hibrid.
“G20 akan dimulai untuk Sherpa, mulai besok sampai tanggal 8 Desember. Ada 21 negara yang hadir fisik, 14 virtual dan 3 negara secara hibrid,” kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring dari Kantor Presiden, Jakarta, Senin.
Pemerintah, kata Airlangga, akan melakukan pemeriksaan antigen kepada seluruh peserta pertemuan G20 setiap hari untuk mencegah risiko penularan COVID-19. Pemerintah juga menerapkan protokol kesehatan bubble atau pembatasan ruang lingkup bagi para peserta dan panitia pertemuan Sherpa guna mencegah kontak dari dan ke luar.
“Ada protokol kesehatan secara bubble, dilakukan di lokasi hotel, di side event, menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan seluruh peserta antigen setiap hari,” ujar Airlangga.
Selain jalur Sherpa, Airlangga mengatakan pertemuan Financial Track G20 juga akan dimulai dan dilakukan di Bali.
Untuk diketahui, G20 membagi dua jalur pembahasan isu hingga pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Dua jalur tersebut adalah Financial Track dan Sherpa Track.
Financial Track terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral seluruh anggota G20 yang secara khusus membahas isu-isu mengenai sektor finansial.
Sementara, Sherpa Track membahas agenda di luar sektor finansial, serta mempersiapkan berbagai dokumen yang akan dibahas di KTT. Oleh karena itu, para Sherpa umumnya ditunjuk langsung oleh Kepala Pemerintahan/Negara dan dipandang sebagai perwakilan mereka di berbagai pertemuan G20 selain KTT.
G20 adalah forum global yang terdiri dari 19 negara dan satu Uni Eropa (UE) yang mencakup 60 persen populasi dunia, dan menyumbang 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, serta 75 persen ekspor dunia. Indonesia memegang Presidensi G20 sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022, meneruskan estafet keketuaan dari Italia.
Baca juga: Airlangga: Presidensi G20 agar usai krisis dunia jadi lebih tangguh
Baca juga: Kemenkeu: Ekonomi RI tak pernah tumbuh di bawah perekonomian dunia
Baca juga: Wamenlu: Presidensi Indonesia di G20 bisa berkontribusi atasi pandemi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021