Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengirim puluhan personel untuk membantu penanganan bencana letusan Gunung Semeru, yang berdampak cukup parah di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan di Malang, Senin mengatakan bahwa para personel BPBD itu dikerahkan untuk membantu penanganan bencana di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
"Personel kami kerahkan ke Pronojiwo, sesuai dengan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan permohonan dari Kabupaten Lumajang," katanya.
Sadono menjelaskan, selain mengerahkan personel untuk membantu penanganan dampak bencana meletusnya gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, BPBD Kabupaten Malang juga mengirimkan sejumlah alat berat.
Beberapa alat berat yang dikirimkan untuk membantu penanganan bencana, lanjutnya, antara lain satu unit truk tangki air, satu unit truk pasukan dan satu unit truk angkutan logistik.
"Selain personel, kami juga mengerahkan bantuan peralatan. Ada satu unit tangki air, satu unit truk pasukan dan satu untuk truk angkut logistik," katanya.
Sementara itu, Bupati Malang M Sanusi dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Malang akan menyalurkan bantuan kepada para pengungsi yang ada di Kecamatan Pronojiwo.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan menyediakan dapur umum dan peralatan untuk penyediaan air bersih. Selain itu, bantuan lain, seperti logistik, selimut, kebutuhan pakaian hingga tenda juga akan ditambah oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
"Hal-hal yang perlu dibantu, mulai dari logistik, selimut, kebutuhan pakaian, tenda dan sembako nantinya akan terus ditambah," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa hingga saat ini tercatat ada 15 warga meninggal dunia akibat terjangan awan panas dari Gunung Semeru.
Dari total 15 orang yang dilaporkan meninggal dunia tersebut, delapan orang merupakan warga Kecamatan Pronojiwo dan tujuh lainnya warga Kecamatan Candipuro. Sementara untuk warga yang hilang, dilaporkan ada 27 orang.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021