"Setiap orang memiliki imunitas yang berbeda-beda dan menurunnya berbeda pula. Sehingga proses dan waktu pelaksanaan vaksinasi jangan terlalu lama untuk membentuk kekebalan komunal yang maksimal," ujar Ismen Mukhtar, saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan, adanya libur akhir tahun dan mutasi virus yang berasal dari luar negeri menjadi salah satu potensi yang menyebabkan kenaikan kasus, sehingga perlu langkah pencegahan salah satunya melalui vaksinasi.
"Potensi penyebaran ada, jadi perlu dicegah. Saat ini cakupan vaksinasi belum tuntas, jadi bila dilihat secara populasi selain cakupan vaksinasi harus tinggi, waktu pelaksanaannya pun jangan terlalu lama," katanya.
Baca juga: IDI Lampung sarankan masyarakat tes antigen di tempat terdaftar
Baca juga: Lampung lakukan percepatan vaksinasi di pulau terluar
Menurutnya, dengan tidak terlalu lamanya waktu pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat, akan membantu memutus penularan di populasi.
"Jangka waktu vaksinasi kalau tidak terlalu lama maka secara keseluruhan populasi akan terjaga karena masih memiliki imunitas, dan transmisi di populasi berkurang," ucapnya.
Dia melanjutkan, dengan memenuhi target cakupan vaksinasi yang telah ditentukan oleh pemerintah pada Desember, diharapkan persebaran COVID-19 dapat diminimalisir.
"Vaksin ini sangat berguna untuk melindungi kita, sehingga risiko kematian dan gejala berat berkurang. Sebab vaksinasi menjadi salah satu strategi pengendalian pandemi," ujarnya pula.
Selain vaksinasi, masyarakat juga diminta untuk taat menerapkan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan ini menjadi yang utama untuk mengantisipasi persebaran kasus, sehingga transmisi lokal ataupun akibat mutasi dari luar negeri dapat diminimalisir terutama di libur akhir tahun," katanya lagi.*
Baca juga: Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 Lampung bertambah 18 orang
Baca juga: IDI Lampung minta RS siapkan faskes antisipasi lonjakan COVID-19
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021