• Beranda
  • Berita
  • Disapu banjir, dua rumah di Kabupaten Soppeng hanyut

Disapu banjir, dua rumah di Kabupaten Soppeng hanyut

6 Desember 2021 18:09 WIB
Disapu banjir, dua rumah di Kabupaten Soppeng hanyut
Warga menyaksikan puing-puing rumah yang hancur setelah menabrak jembatan usai dibawa arus Sungai Ompo yang meluap di Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Senin (6/12/2021). ANTARA/HO-BPBD Soppeng.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, melaporkan dua rumah warga di Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata, disapu arus deras sungai saat banjir bandang terjadi di wilayah setempat.

"Rumah semi permanen itu dibawa arus Sungai Ompo lalu menghantam jembatan, makanya hancur. Alhamdulillah, seluruh penghuni rumah sudah dievakuasi dan berada di tempat yang aman," ujar Kepala BPBD Soppeng Sahrani Razak saat dikonfirmasi wartawan di Makassar, Senin.

Ia mengatakan rumah tersebut terseret air saat air sungai meluap Senin pagi hingga terbawa arus lalu menghantam jembatan penghubung antarkelurahan. Material rumah tersebut ikut dibawa arus air yang cukup kuat.

Air sungai di daerah tersebut mulai naik pada Senin dini hari akibat hujan deras sejak Minggu (5/12) hingga hari ini.

Baca juga: Tiga kecamatan di Kabupaten Soppeng dilanda banjir

BPBD Soppeng telah mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengevakuasi warga setempat yang tinggal di bantaran sungai karena debit air terus naik ke permukaan hingga meluber ke pemukiman warga.

Selain mengevakuasi warga, tim juga mendata jumlah keluarga yang terdampak bencana untuk segara dilaporkan guna penanganan lebih lanjut.

 
Suasana genangan air di pemukiman warga saat sungai Ompo meluap, di Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Senin (6/12/2021). FOTO/HO/Dokumentasi BPBD Soppeng.


Rumah semi permanen yang berada di bantaran Sungai Paddangeng dan Lawo Kecamatan Donri-donri dan Sungai Belo Kecamatan Ganra, serta Ompo Kecamatan Lalabata harus dibongkar guna mencegah korban yang lebih besar.

"Kita bongkar untuk mengantisipasi banjir susulan serta adanya korban jiwa. Langkah ini untuk meminimalisir dampak bencana yang sebelumnya menghanyutkan dua rumah. Saat ini tim masih mendata dan mengevakuasi warga di tempat aman," ujarnya.

BMKG telah memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang masih akan berlangsung hingga Rabu (7/12). BBMKG Wilayah IV Makassar juga telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Sulsel sejak 5-7 Desember 2021.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di Sulsel bagian barat, meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Makassar, dan Takalar.

Selain itu, Sulsel bagian tengah, yakni Soppeng dan Sidrap, serta Sulsel bagian utara, yakni Enrekang, Luwu Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara, dan Tana Toraja.

Baca juga: BPBD Sulsel: Enam kabupaten terdampak cuaca ekstrim
Baca juga: BMKG ingatkan potensi rob pesisir Sulsel pada 5-7 Desember 2021

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021