Pemerintah Kota Malang menyalurkan bantuan yang dikumpulkan dari hasil kolaborasi berbagai elemen, kepada para korban letusan Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Hari ini penyaluran bantuan kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana Semeru. Saya juga dengan teman-teman komunitas berangkat ke sana untuk menyalurkan langsung bantuan," kata Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Bantuan tersebut, kata Sutiaji, terkumpul dari kolaborasi bersama semua unsur hexahelik Malang Raya. Sejumlah elemen yang terlibat antara lain adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) termasuk komunitas pengusaha.
Selain itu, juga melibatkan Dinas Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB), Satuan Polisi Pamong Praja, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Baca juga: 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Semeru
Baca juga: Gubernur Jatim kembali pantau aktivitas Semeru melalui udara
"Hari ini masih awal bantuan, sambil melakukan inventarisasi kebutuhan untuk bantuan susulan. Ini dilakukan dengan semangat kebersamaan dan gotong royong," katanya.
Sutiaji menyalurkan bantuan tersebut secara langsung kepada korban letusan Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang. Ia menyalurkan bantuan paket bahan pokok ke Kantor Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo yang dijadikan dapur umum.
Selain itu, rombongan Wali Kota Malang juga menuju pos pengungsian di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 4, Kecamatan Pronojiwo. Pada posko pengungsian tersebut, menampung kurang lebih sebanyak 387 orang.
Sutiaji menambahkan ada dana bantuan senilai Rp150 juta yang dikumpulkan melalui Baznas Kota Malang. Namun, uang bantuan tersebut nantinya akan disalurkan dalam bentuk barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh para pengungsi.
"Ada dana Rp150 juta dari penggalangan dana melalui Baznas. Tapi kita tidak kasih dulu, karena akan kita belanjakan sesuai apa yang dibutuhkan. Ini kami melakukan inventarisir," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa hingga saat ini tercatat ada sebanyak 22 warga meninggal dunia akibat terjangan awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.
Dari total 22 orang yang dilaporkan meninggal dunia tersebut, sebanyak 14 orang merupakan warga Kecamatan Pronojiwo dan delapan lainnya warga Kecamatan Candipuro. Sementara untuk warga yang hilang, dilaporkan ada sebanyak 27 orang.*
Baca juga: Posko Peduli Bencana Semeru dibuka di Balai Kota Surabaya
Baca juga: Dusun Curah Koboan seperti pemukiman mati akibat terdampak Semeru
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021