"Kami mencatat data sementara sebanyak 138 ekor kambing dan 23 ekor sapi yang mati karena awan panas guguran Gunung Semeru," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang drh. Rofiah di kabupaten setempat, Senin.
Ada tiga dusun yang mengalami dampak awan panas terparah yakni Dusun Bondeli Utara di Desa Sumberwuluh, kemudian Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang, dan Dusun Sumbersari di Desa Supiturang.
Data sementara hewan ternak mati yang tersapu awan panas guguran di Desa Sumberwuluh tercatat sebanyak 50 ekor kambing dan 4 ekor sapi, kemudian di Desa Supiturang sebanyak 88 ekor kambing dan 19 ekor sapi.
Baca juga: Sandiaga sampaikan dampak erupsi Gunung Semeru terhadap desa wisata
Baca juga: PUPR buka aliran Sungai Bondeli cegah susulan lahar Semeru meluap
"Petugas juga masih melakukan evakuasi terhadap hewan ternak yang terlantar di beberapa lokasi, utamanya pada lokasi yang belum diakses oleh kendaraan roda empat," tuturnya.
Setelah hewan ternak berhasil dievakuasi, lanjut dia, pemerintah akan memberikan bantuan berupa pakan ternak sebanyak 19 ton yang terdiri 5 ton konsentrat dan 14 hijauan pakan ternak yang akan didistribusikan secepatnya.
Sementara berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang yang diperbarui pada Senin pukul 19.00 WIB tercatat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 22 orang dan 27 orang masih dinyatakan hilang berdasarkan pengaduan masyarakat, serta 69 orang mengalami luka berat yang sudah mendapat perawatan di puskesmas dan rumah sakit.
Sedangkan data sementara jumlah rumah yang terdampak awan panas guguran sebanyak 2.970 rumah dan fasilitas umum sebanyak 13 unit berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah.*
Baca juga: TNI tambah alat berat bantu BNPB sisir korban letusan Gunung Semeru
Baca juga: Erick Thohir: BUMN bersama swasta dan relawan bantu korban Semeru
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021