• Beranda
  • Berita
  • Kementerian PUPR akan sambung kembali Jembatan Besuk Kobo'an

Kementerian PUPR akan sambung kembali Jembatan Besuk Kobo'an

6 Desember 2021 22:08 WIB
Kementerian PUPR akan sambung kembali Jembatan Besuk Kobo'an
Sejumlah warga melihat jembatan Besuk Koboan atau biasa disebut Gladak Perak yang putus di Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/12/2021). Jembatan penghubung jalur Lumajang-Malang tersebut putus akibat diterjang lahar dingin usai gunung Semeru meletus. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nazib Faizal mengatakan akan menyambung kembali Jembatan Besuk Kobo'an yang rusak dampak dari letusan Gunung Semeru.
 
"Kementerian PUPR akan menyambungkan kembali jembatan tersebut menunggu situasi reda atau arahan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahwa letusan sudah cukup aman. Kalau sekarang khawatir banyak susulan," kata Faizal dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Senin.
 
Jembatan Besuk Kobo'an yang berada di ruas Jalan Nasional Turen-Lumajang dibangun pada tahun 1997 dengan panjang 129 meter dan lebar 9,6 meter. Jembatan ini berada 68,5 kilometer dari Turen.
 
Jembatan ini akan diperbaiki karena merupakan jalur utama yang menyambungkan Kota Lumajang dengan Malang. Karena belum bisa dimulai, Faizal pun belum dapat memprediksi kapan penyambungan kembali jembatan ini dapat selesai.

Baca juga: Putusnya Jembatan Perak Lumajang hambat pemulihan pasokan listrik

Baca juga: Jembatan Gladak Perak putus arus lalu lintas Malang-Lumajang dialihkan
 
"Kalau kita lihat morfologinya memang cukup menantang untuk pembangunan kembali jembatan ini. Tentunya PUPR akan membangun ulang (rebuild) dan akan memperhatikan jika suatu saat akan terjadi banjir lahar dingin atau letusan yang terjadi seperti kemarin," katanya.
 
Apabila sudah benar-benar dipastikan aman dari letusan susulan, Kementerian PUPR akan menurunkan petugas guna membuat desain perbaikan.
 
"Untuk waktunya, saya terus terang belum bisa menyampaikan sekarang karena tim sedang menganalisa kapan bisa dibangun dan beres sambil tunggu letusan berakhir dan stabil agar teman-teman bisa menganalisa dan mendesain dengan aman," ucapnya.
 
Ia juga akan melihat apakah dimungkinkan pembangunan jembatan darurat agar dapat selesai lebih cepat.
 
"Karena memang memakai jembatan darurat bailey pun akan terdapat keterbatasan. Dengan panjang 129 meter, tentu ini pekerjaan yang sangat menantang kalau mau memasang jembatan darurat, tapi pasti PUPR akan membangun kembali jembatan karena ini jalur logistik utama dari Lumajang ke Malang," ucap Faizal.*

Baca juga: Kementerian PUPR sosialisasikan pembangunan jembatan kaca Seruni Bromo

Baca juga: Jembatan penghubung dua kecamatan di Lumajang terputus akibat banjir

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021