Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah berupaya meraih potensi sebesar 125 miliar dolar AS pada 2025 melalui kerja sama internasional di sektor digital, salah satunya melalui Presidensi G20 RI.Kita ingin melakukan kerja sama di sektor digital agar kita bisa melompat ke depan, dan agar potensi miliar dolar AS di 2025 bisa dicapai dengan kerja sama internasional
“Kita ingin melakukan kerja sama di sektor digital agar kita bisa melompat ke depan, dan agar potensi miliar dolar AS di 2025 bisa dicapai dengan kerja sama internasional,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menko Airlangga mengatakan nantinya para Sherpa G20 akan mengunjungi Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) saat hari kedua gelaran 1st G20 Sherpa Meeting yakni pada 8 Desember 2021.
“Mereka akan mengetahui level dari digitalisasi yang dilakukan Indonesia, sehingga ini bisa memberikan inspirasi dan aspirasi,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
Baca juga: Akselerasi industri jadi showcase digitalisasi Making Indonesia 4.0
PIDI 4.0 merupakan salah satu showcasing inisiatif konkret Indonesia dalam mendorong industri digital dan mewujudkan digitalisasi industri.
PIDI 4.0 merupakan solusi satu atap dalam percepatan transformasi Industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela Indonesia 4.0 untuk dunia.
PIDI 4.0 sendiri menawarkan lima layanan utama dalam membantu industri bertransformasi ke Industri 4.0 yaitu Showcase Center, Delivery Center, Capability Center, Ecosystem for Industry 4.0, dan Engineering and AI Center.
Menko Airlangga menjelaskan Making Indonesia 4.0 menjadi salah satu isu yang diusulkan oleh Presidensi Indonesia sehingga ini menjadi potensi besar bagi Indonesia dalam mendapat kerja sama internasional di sektor digital.
Making Indonesia 4.0 menekankan pada transformasi Industri 4.0 serta ekosistem industri yang modern, ramah lingkungan, berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Baca juga: Kemenperin inisiasi pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021