"Kalau untuk tren warna sebenarnya setiap tahun hampir sama aja. Tren fesyen 2022 itu masih seputar warna-warna pastel sebenarnya kalau buat wanita, ya. Terus warna camel, warna natural mungkin buat summer-nya. Tapi kalau untuk spring itu warna-warna pastel sih," kata Dia Demona saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa.
"Kemudian warna kuning, warna lavender itu jadi juara di tahun depan. Kalau tahun ini kan lilac ya yang tren, mungkin tahun depan akan lebih ke lavender gitu," lanjutnya.
Untuk atasan, Dia mengatakan bahwa tahun 2022 akan masih banyak gaya busana yang menggunakan permainan volume di bagian lengan.
"Itu masih akan mendominasi, sih. Tapi akan ada juga tren yang lebih ke minimalis," ujar Dia.
Sedangkan dari segi corak, Dia memprediksi bahwa floral juga akan tetap menjadi tren. Namun, yang membedakan adalah penggabungan corak atau teknik pattern.
"Misalnya, pattern bold akan menjadi tren juga. Jadinya floral tapi dengan bold. Watercolor effect juga masih jadi tren di tahun depan," ucap Dia.
"Cuman mungkin bedanya akan lebih simpel dibandingkan dengan tahun ini. Jadi walaupun (coraknya) flower tapi yang akan tren itu yang lebih simpel," lanjutnya.
Baca juga: Fashion berkelanjutan bukan tren tapi keharusan
Baca juga: Dekranasda Jateng minta pengrajin wastra adaptif dengan tren fesyen
Baca juga: VIVIZUBEDI perluas ekspansi ekspor fesyen Muslim ke mancanegara
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021