• Beranda
  • Berita
  • 34 meninggal dunia, 22 dinyatakan hilang akibat bencana Semeru

34 meninggal dunia, 22 dinyatakan hilang akibat bencana Semeru

7 Desember 2021 20:27 WIB
34 meninggal dunia, 22 dinyatakan hilang akibat bencana Semeru
Tim SAR gabungan menggali material guguran awan panas Gunung Semeru saat pencarian korban yang tertimbun material tersebut di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.
Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Infanteri Irwan Subekti melaporkan 34 orang meninggal dunia dan 22 orang dinyatakan hilang dalam bencana awan panas guguran.

"Sampai saat ini korban jiwa tercatat di posko kami 34 orang, 22 orang dinyatakan hilang berdasarkan laporan masyarakat. Luka berat sampai saat ini 26 orang," ujar Irwan dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Irwan mengatakan dalam penanganan penanggulangan bencana hingga hari ini, Satuan Tugas Penanganan telah dibentuk. Korban baik jiwa maupun materi diperkirakan terus mengalami penambahan.

Baca juga: Pemkab Kediri buka rekening donasi bantu korban Gunung Semeru

Selain itu dilaporkan rumah yang terdampak sebanyak 5.205 unit. Kemudian data pengungsi sebanyak 4.250 orang, dimana tersebar di beberapa tempat di sekolah-sekolah masjid, balai desa dan rumah penduduk atau rumah saudara sendiri.

Total wilayah yang terdampak, menurut laporan Irwan yakni 10 Kecamatan dan 17 desa.

Lokasi pengungsi terdampak terdapat di 19 titik yakni di Kecamatan Pronojiwo sebanyak sembilan titik, di Kecamatan Candipuro terdapat enam titik pengungsian, Kecamatan Pasirian terdapat empat titik pengungsian. Kemudian terdapat pengungsian yang lain yang tersebar di 25 lokasi.

Irwan mengatakan pencarian korban kini telah sampai pada hari keempat. Satgas tersebut diberikan waktu satu minggu untuk pencarian secara optimal.

Baca juga: RSUD Tulungagung kirim tim Kemanusiaan bantu letusan Semeru
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021