Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencanangkan pembangunan simpang temu di Lebak Bulus, Jakarta Selatan demi mewujudkan kawasan integrasi antarmoda transportasi di Ibu Kota.Kita menginginkan warganya dapat tinggal dengan nyaman
Anies saat mencanangkan pembangunan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, mengatakan proyek itu diproyeksikan menjadi media penghubung pejalan kaki dari Stasiun MRT Lebak Bulus menuju titik transit kawasan Transit Plaza, Lebak Bulus.
Ia mengatakan bahwa langkah dari PT MRT Jakarta (Perseroda) itu akan memudahkan pengguna transportasi publik dan pejalan kaki yang melakukan kegiatan transit.
"Ini juga sekaligus mendukung terwujudnya integrasi antarmoda di kawasan tersebut yang merupakan pertemuan berbagai moda transportasi seperti MRT Jakarta, TransJakarta dan transportasi daring," ujar dia.
Anies juga mendorong masyarakat Ibu Kota untuk menggunakan kendaraan umum yang lebih bebas emisi melalui moda MRT.
Hal itu tak terlepas karena pembangunan ini merupakan salah satu fase penting dalam proses transformasi Jakarta menuju kota tangguh (resilience) dan mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan.
"Kita menginginkan warganya dapat tinggal dengan nyaman dan ada kemudahan berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya melalui moda transportasi yang terpadu dan terkoneksi di Simpang Temu Lebak Bulus ini," katanya.
Di sisi lain, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengapresiasi kolaborasi pihak swasta yang berkolaborasi dengan MRT Jakarta, dalam mewujudkan pencanangan pembangunan Simpang Temu Lebak Bulus ini.
PT MRT Jakarta menjadi pengelola kawasan berorientasi transit (KBT) Lebak Bulus dan bertugas memonitor proses pengajuan perizinan, serta memantau proses pembangunan yang dilakukan oleh PT Inti Menara Jaya.
Pembangunan ditargetkan akan berlangsung selama kurang lebih 10 bulan setelah pencanangan.
"Kita mengapresiasi kolaborasi ini demi mewujudkan kawasan integrasi antarmoda yang masif di Jakarta. Semoga pembangunan ini dapat selesai dibangun sesuai target yang sudah direncanakan, sehingga dapat segera digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat luas untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya," ujar dia.
Pembangunan Simpang Temu Lebak Bulus merupakan bentuk realisasi pengembangan KBT Lebak Bulus sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Lebak Bulus.
PT MRT Jakarta (Perseroda) juga mendapat penugasan untuk pengembangan lokasi KBT lainnya di Dukuh Atas, Blok M, Senayan, Fatmawati dan Lebak Bulus.
PT MRT Jakarta tidak merinci berapa anggaran untuk beberapa proyek KBT tersebut, termasuk sumber anggarannya.
Simpang Temu Lebak Bulus juga merupakan salah satu proyek Realisasi Pembangunan Infrastruktur Prioritas di KBT, berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022.
Simpang Temu ini akan menyediakan titik transit multi moda dari stasiun MRT Lebak Bulus berupa jembatan interkoneksi sepanjang 200 meter menuju Transit Plaza yang memiliki fasilitas pendukung berupa parkir sepeda, "kiss and ride", pemberhentian TransJakarta dan pemberhentian transportasi daring di dalam area taman seluas ± 2.000 meter persegi.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021