Penyerahan pesawat pesanan negara di Afrika itu dilakukan langsung oleh Direktur PTDI Budi Santoso kepada perwakilan dari Pemerintah Senegal.
Sebelumnya perusahaan dirgantara nasional itu juga menyerahkan satu unit pesawat dengan jenis dan spesifikasi yang sama kepada Senegal pada 1 November 2010. Nilai kontrak kedua pesawat itu adalah 13 juta dolar AS.
"Ini pesawat kedua yang diserahkan PTDI kepada Senegal, pesawat pertama diserahterimakan 1 November 2010," kata Dirut PTDI Budi Santoso.
Dua unit CN235-220 pesanan Senegal ini merupakan modifikasi dari pesawat CN235-110 eks maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airline (MNA).
Modifikasi dilakukan dengan mengubah pesawat angkut sipil menjadi pesawat angkut militer dengan fasilitas VIP. Perubahan lainnya pada mesin dengan mengganti mesin CT7-7A dengan mesik CT7-9E.
"Dengan penggantian mesin itu, daya angkut pesawat lebih besar lagi yakni dari 14 ton menjadi 16 ton," kata Budi Santoso.
Perubahan lain dilakukan dalam sistem autopilot dengan menggunakan TCAS.
Lebih lanjut orang nomor satu di PTDI itu menyebutkan, negara-negara Afrika merupakan pasar potensial bagi PTDI. Potensi Senegal terhadap pemakaian pesawat CN235-220 produk PTDI mencapai 6-10 unit.
"Secara keseluruhan PTDI telah menyerahkan tiga pesawat CN235 ke negara di Afrika, selain dua pesawat untuk Senegal, beberapa waktu lalu juga diserahkan pesanan CN235 untuk Burkina Faso," katanya.
Selain itu, PTDI juga akan menyerahkan dua unit pesawat CN235-110 Maritime Patrol Aircraft (MPA) pesanan Korea Coast Guard.
Rencananya pesawat pesanan Korea itu akan diserahkan pada Sabtu (7/5) dan 13 Mei 2011. Sedangkan dua pesawat CN235-MPA lainnya akan diselesaikan oleh PTDI pada akhir semester pertama 2011.
(S033)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011