"Di beberapa titik pengungsian kami sudah menyiapkan beberapa Wifi gratis yang menggunakan satelit untuk memberikan kemudahan bagi para pengungsi," kata Direktur Utama BAKTI, Anang Latif, saat acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 "Aksesibilitas untuk Disabilitas", di GBK Arena, Jakarta, Rabu.
Untuk sementara ini, BAKTI baru mengerahkan perangkat VSAT untuk kebutuhan internet. Selain penggunaan internet berbasis satelit, telekomunikasi di lokasi bencana seringkali menggunakan telepon berbasis satelit.
Untuk saat ini, menurut BAKTI, telekomunikasi di sekitar Gunung Semeru masih bisa menggunakan layanan VSAT.
Letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12) lalu menyebabkan aliran listrik padam sehingga menara base transceiver station (BTS) di sejumlah lokasi tidak bisa beroperasi.
Erupsi juga menyebabkan jembatan runtuh sehingga jaringan tulang punggung milik beberapa operator seluler terputus.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika per 6 Desember, ada empat lokasi BTS milik XL Axiata, delapan dari Indosat, tujuh milik Smartfren dan 10 BTS Telkomsel sempat mati.
Mitigasi yang sudah dilakukan untuk mengatasi kendala ini antara lain menyediakan genset agar menara BTS bisa hidup lagi.
Sementara untuk jalur jaringan tulang punggung yang putus, operator seluler sedang mencari cadangan jaringan dan jalur alternatif yang terdekat dengan jalur yang sudah ada (existing).
Baca juga: BAKTI dorong inklusivitas internet di Indonesia
Baca juga: Pemerintah fokus kuatkan jaringan middle mile setelah BTS 4G daerah 3T
Baca juga: Pembangunan BTS di daerah 3T prioritaskan energi berkelanjutan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021