Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, pihaknya secara aktif melakukan pemeriksaan "Whole Genome Sequencing" (WGS) setiap hari untuk mendeteksi varian virus corona.
"Setidaknya sudah 2.500 spesimen diperiksa dan 40 persen di antaranya adalah 'variant of concern' dan sejauh ini tidak ditemukan varian Omicron. Pemeriksaan WGS dilakukan di Litbangkes Kemenkes RI dengan beberapa lab WGS jejaring Litbangkes di DKI Jakarta," kata Widyastuti di Jakarta, Rabu.
Dinkes DKI Jakarta mendapatkan hasil pemeriksaan WGS melalui Litbangkes Kemenkes RI secara periodik, tetapi sampai saat ini belum ditemukan varian Omicron.
"Karena itu, atas beredarnya informasi di media sosial dan media massa bahwa ditemukan empat kasus varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron berdomisili di DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan dapat dikatakan hoaks," tutur dia.
Pada pekan lalu ditemukan klaster kasus positif dari perjalanan luar negeri yang kemudian sudah dilakukan pemeriksaan WGS dan tes, lacak fan isolasi yang akurat, akan tetapi hasil WGS bukan merupakan Omicron.
Dinkes DKI Jakarta juga mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan perpanjangan karantina pelaku perjalanan luar negeri selama 10 hari dan 14 hari untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron.
"Penguatan surveilans WGS dan 3T terus ditingkatkan, selain upaya 6M dan vaksinasi yang optimal," kata Widyastuti.
Baca juga: Kabupaten Bekasi pastikan belum ada penularan Omicron di wilayahnya
Baca juga: Kemenkes nyatakan temuan Omicron di Bekasi tidak benar
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021