• Beranda
  • Berita
  • Indonesia akan ekspor 120.000 ton urea per tahun ke Korsel

Indonesia akan ekspor 120.000 ton urea per tahun ke Korsel

8 Desember 2021 22:47 WIB
Indonesia akan ekspor 120.000 ton urea per tahun ke Korsel
Ilustrasi - Stok pupuk urea dan NPK Pusri (ANTARA/HO-Humas PT Pusri)
Indonesia akan mengekspor 120.000 ton urea per tahun ke Korea Selatan untuk tiga tahun ke depan.

Pengiriman tersebut merupakan komitmen yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) Kerja sama Rantai Pasok Urea untuk Industri serta penandatanganan Perjanjian Penyediaan Urea antara PT Pupuk Kujang dan Lotte Fine Chemical pada Selasa (7/12) di Jakarta.

Penandatanganan tersebut dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Sulistiyanto, Presiden Direktur PT Pupuk A. Bakir Pasaman dan CEO PT Pupuk Kujang Maryadi, menurut keterangan tertulis Kedubes Korea Selatan di Jakarta, yang diterima pada Rabu. 

Delegasi Korea Selatan yang hadir dalam acara penandatanganan tersebut antara lain adalah Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Moon Sung-wook (virtual), Dubes Korsel untuk Indonesia  Park Tae-sung, Direktur Utama Lotte Fine Chemical Kim Yong-suk (virtual), serta Presiden Hyundai Motor Asia Pacific Lee Young Tack.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pengiriman pertama sebesar 10.000 ton urea akan mulai dilakukan pada pertengahan Desember 2021.

Kerja sama antara Korea Selatan dan Indonesia kali tersebut bersifat saling menguntungkan, kata Kedubes Korsel. 

Bagi Indonesia, kerja sama itu akan membantu untuk memperluas pasar ekspor untuk urea industri yang bernilai tambah tinggi sekaligus mendorong implementasi standar emisi EURO 6 pada saat diberlakukan di Indonesia.

Sedangkan bagi Korea Selatan, kerja sama itu dapat mempertahankan rantai pasok urea yang stabil untuk jangka panjang dan mendiversifikasi rantai pasok penyediaan urea untuk industri, khususnya untuk digunakan pada kendaraan.

Urea yang menjadi objek kerja sama kali ini bukan ditujukan untuk pertanian, melainkan untuk perindustrian.

Menteri BUMN Erick Thohir, seperti yang dikutip dalam keterangan itu, berharap perjanjian tersebut menjadi titik awal baru antara perusahaan-perusahaan Korea Selatan dan BUMN Indonesia di masa depan.

Menteri Moon Sung-wook, sementara itu, menyampaikan terima kasih atas keputusan pemerintah Indonesia untuk menyediakan urea industri bagi Korsel dalam waktu singkat.

Baca juga: Indonesia-Korea Selatan perkuat kerja sama sektor kemaritiman

Baca juga: Korea Selatan targetkan 300.000 wisatawan dari Indonesia pada 2022

 

Atasi kelangkaan, PIM produksi pupuk subsidi

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021