Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terpangkas 0,15 persen menjadi 28.818,53 poin pada istirahat makan siang, tetapi sebelumnya telah menyentuh tertinggi intraday hampir dua minggu di 28.908,29 poin.
Federal Reserve (Fed) AS menjadi berita utama serangkaian keputusan kebijakan bank-bank sentral minggu depan, yang juga mencakup Bank sentral Jepang (BOJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB).
"Investor tampaknya ingin meluangkan waktu untuk menilai arah pasar keuangan dengan begitu banyak pertemuan bank sentral utama minggu depan, sehingga mereka mengadopsi pendekatan menunggu dan melihat," kata Kepala Strategi Pasar Sumitomo Mitsui DS Asset Management, Masahiro Ichikawa.
"Rata-rata pergerakan 200 hari membatasi kenaikan," tambahnya.
Baca juga: Saham Asia lanjutkan kenaikan, seiring berita positif dampak Omicron
MA 200-hari memberikan resistensi yang kuat di 28.895,39 poin, karena investor mengambil untung setelah reli lebih dari 4,0 persen dari penutupan Kamis lalu (2/12/2021).
Indeks Topix yang lebih luas merosot 0,33 persen, dengan saham produk logam, tekstil dan mesin memimpin penurunan.
Produsen mobil juga terpukul, dengan Nissan jatuh 1,79 persen dan Honda melemah 0,83 persen.
Sementara itu, maskapai penerbangan berkinerja lebih baik didorong harapan bahwa varian virus corona Omicron tidak akan secara signifikan mengganggu pembukaan kembali ekonomi. Kenaikan 1,71 persen sektor ini melampaui rekan-rekan dengan margin besar, dengan ANA Holdings naik 1,46 persen dan Japan Airlines terangkati 2,01 persen.
Pfizer dan mitranya BioNTech mengatakan pada Rabu (8/12/2021) bahwa program tiga suntikan vaksin mereka mampu menetralkan varian baru dalam tes laboratorium, dan mereka dapat memberikan vaksin yang ditingkatkan pada Maret 2022 jika diperlukan.
SoftBank Group menguat 1,64 persen, berkinerja terbaik di Nikkei berdasarkan poin indeks.
Pengecer internet Rakuten Group meningkat 1,82 persen dan pembuat saus Kikkoman bertambah 2,05 persen.
Baca juga: IHSG ditutup menguat, ditopang naiknya indeks keyakinan konsumen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021