• Beranda
  • Berita
  • Menaker: Presidensi G20 RI harus hasilkan terobosan ketenagakerjaan

Menaker: Presidensi G20 RI harus hasilkan terobosan ketenagakerjaan

9 Desember 2021 15:12 WIB
Menaker: Presidensi G20 RI harus hasilkan terobosan ketenagakerjaan
Tangkapan layar dari Menaker Ida Fauziyah ketika membuka Kelompok Kerja G20 Bidang Ketenagakerjaan Presidensi G20 Indonesia, Jakarta, Kamis (9/12/2021)  (ANTARA/Prisca Triferna)

kita manfaatkan untuk berkontribusi bagi pembangunan ketenagakerjaan

Indonesia harus menghasilkan terobosan-terobosan besar dalam forum G20 ketika memangku posisi Presidensi G20 dan berkontribusi bagi pembangunan ketenagakerjaan nasional dan global yang lebih merata, ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

"Indonesia juga harus menghasilkan terobosan-terobosan besar di forum G20 ini khususnya dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan global saat ini dan ke depan," kata Menaker Ida ketika secara resmi membuka Kelompok Kerja G20 Bidang Ketenagakerjaan (Employment Working Group/EWG) yang dipantau virtual dari Jakarta, Kamis.

Ida mengatakan bahwa hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo ketika secara resmi membuka Presiden G20 Indonesia beberapa waktu lalu.

Dia menegaskan bahwa Presidensi G20 Indonesia untuk 2022 tidak hanya seremonial belaka, tapi akan digunakan demi mendorong aksi nyata dari negara-negara anggota forum itu dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan negara-negara berkembang.

Terkait bidang ketenagakerjaan, Indonesia akan fokus dalam empat isu prioritas yaitu penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan serta pasar kerja yang inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak untuk penyandang disabilitas.

Baca juga: Menaker: Presidensi G20 RI berusaha dorong pemulihan ketenagakerjaan

Baca juga: Kemnaker matangkan persiapan Presidensi G20 Indonesia 2022


Fokus lain adalah pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan serta perlindungan tenaga kerja yang adaptif dan inklusif dalam merespons dunia kerja yang terus berubah.

Menjadi Presidensi G20, jelasnya, diharapkan Indonesia dapat menghasilkan inisiatif yang konkret untuk mendorong pemulihan kondisi ketenagakerjaan global agar segera pulih.

"Presidensi Indonesia juga akan kita manfaatkan untuk berkontribusi bagi pembangunan ketenagakerjaan nasional, regional dan global yang lebih merata, lebih adil dan tentu saja lebih inklusif," ujar Ida.

Hal itu dilakukan untuk mencapai dunia yang lebih tangguh menghadapi krisis, disrupsi digital dan perubahan iklim.

Baca juga: Indonesia fokus bahas penciptaan lapangan kerja dalam Presidensi G20

Baca juga: Presidensi G20 momentum unjuk potensi e-commerce Indonesia pada dunia

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021