"Kita tunggu saja nanti apa langkah yang akan diambil ke depan yang dilakukan oleh TransJakarta, tentu dengan bantuan dan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta," ujar Riza saat ditemui wartawan di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Kamis.
Baca juga: Polisi sebut ada kelemahan SDM dan prosedur keselamatan TransJakarta
Riza mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mendesak manajemen TransJakarta untuk segera mengevaluasi secara menyeluruh terkait persoalan tersebut.
Pemprov DKI juga, kata Riza, meminta TransJakarta mencari penyebab utama mengapa pengemudi bus TransJakarta bisa menabrak serta bagaimana solusi serta formula penanganan ke depannya.
"Tentu semuanya akan kami evaluasi, sebagaimana tadi sudah kami sampaikan, mengendarai bus besar TransJakarta itu bukan pekerjaan yang mudah, apalagi rutenya itu umumnya lurus, dan itu kan ada pembatas (barrier). Jadi pengemudi itu pasti cepat capek, cepat bosan, dan cepat mengantuk," ujar Riza.
Wagub DKI meminta solusi dan formula penanganan terhadap sopir bus rapid transit TransJakarta itu dijabarkan secara jelas agar pengendara atau pengemudi armada bisa lebih fokus, lebih konsentrasi, dan tidak terganggu saat bekerja.
Sebelumnya, PT TransJakarta membantah jika sopir TransJakarta bekerja melebihi waktu yang ditentukan sehingga berdampak pada peristiwa kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
"Tidak ada yang lebih dari delapan jam. Sesuai SOP tidak ada," kata Direktur Utama PT TransJakarta Mochammad Yana Aditya di Jakarta, Rabu.
Yana mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan evaluasi terkait pedoman keselamatan pengemudi bus TransJakarta terkait peristiwa kecelakaan beberapa hari terakhir.
Baca juga: Polda Metro minta TransJakarta perbaiki sistem pembatas kecepatan bus
Menurut dia, pihaknya juga akan mengikuti semua arahan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyangkut hasil evaluasi terkait peristiwa kecelakaan bus TransJakarta.
Lebih lanjut, Yana mengatakan pihaknya juga telah memanggil operator bus TransJakarta untuk melakukan evaluasi bersama terkait musibah kecelakaan yang terjadi belakangan ini.
"Kita semua menyamakan persepsi di sini jangan sampai kita di sini memberikan informasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu hari ini kita sama-sama menyamakan persepsi faktor evaluasi. Apakah faktor manusia, armada ataupun lingkungan," tutur Yana.
Dua kecelakaan TransJakarta terjadi dalam dua hari berturut-turut, yakni pada 2 Desember dan 3 Desember 2021.
Pada Kamis (2/12), bus TransJakarta dengan operator PT Steady Safe menabrak Pos Polisi di Lampu Merah PGC Cililitan, Jakarta Timur. Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang petugas Patroli TransJakarta luka berat.
Kemudian pada Jumat (3/12), bus dari operator PT Mayasari Bhakti menabrak pembatas jalan (separator) busway di depan Ratu Plaza, Senayan, Jakarta Pusat.
Baca juga: TransJakarta bantah sopir bus bekerja lebihi batas waktu
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021