M Adhiya Muzakki di Jakarta, Kamis, mengatakan langkah tersebut sekaligus menjadi kabar gembira bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia.
"Ini kabar gembira bagi rakyat Indonesia. Wajar jika kepercayaan masyarakat meningkat terhadap Korps Bhayangkara itu," kata Adhiya.
Baca juga: Komisi III DPR sambut baik mantan pegawai KPK dilantik jadi ASN Polri
Baca juga: Komisi III DPR sambut baik mantan pegawai KPK dilantik jadi ASN Polri
Kapolri Listyo Sigit Prabowo resmi melantik 44 eks pegawai KPK sebagai ASN Polri dan pelantikan digelar di Rupatama Mabes Polri. Mereka di antaranya yang dilantik, yakni mantan penyidik Novel Baswedan, Yudi Purnomo, dan mantan penyelidik Aulia Postiera.
Adhiya menilai dengan masuknya 44 eks pegawai KPK itu, maka masa depan penegakan hukum di Indonesia akan cerah.
"Ini adalah bukti bahwa Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sangat serius menegakkan hukum di Indonesia," kata dia.
Baca juga: Kapolri yakin Novel Baswedan cs perkuat Polri berantas korupsi
Baca juga: Alasan Polri lantik eks pegawai KPK pada Hari Antikorupsi Sedunia
Baca juga: Kapolri yakin Novel Baswedan cs perkuat Polri berantas korupsi
Baca juga: Alasan Polri lantik eks pegawai KPK pada Hari Antikorupsi Sedunia
Dengan mengusung jargon "presisi", Polri semakin dicintai dan mendapatkan tempat di hati masyarakat. Laporan dari masyarakat ditindak cepat, kritik terbuka lebar, hukum tegak, dan yang paling penting adalah soal restorative justice yang sedang digaungkan oleh Kapolri.
PMI, lanjut Adhiya, akan terus mengawal lembaga kepolisian yang mau berbenah dan mau berbuat baik untuk bangsa dan lembaganya.
"Sebagai agent of control, PMI akan menjaga dan terus menjadi garda terdepan dalam menyongsong Indonesia maju ke depannya," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021