Imbauan itu muncul setelah Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) imunisasi menggelar pertemuan pada Selasa untuk mengevaluasi perlunya vaksin booster COVID-19.
Ketua SAGE Alejandro Cravioto saat konferensi pers menyebutkan data yang ada menunjukkan bahwa efikasi vaksin terhadap virus corona berkurang. Penurunan itu khususnya terlihat signifikan pada orang tua.
Vaksin inaktif yang mengambil virus SARS-CoV-2 dan mematikannya dengan menggunakan bahan kimia, suhu panas atau radiasi diproduksi oleh manufaktur China Sinovac Biotech dan Sinopharm serta Bharat Biotech India.
Vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson masih efektif, namun data dari uji klinis perusahaan yang menggunakan dua dosis, dengan jelas menunjukkan manfaat yang diperoleh dari vaksin tambahan, kata Cravioto.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO peringatkan bahaya pencampuran vaksin COVID-19
Baca juga: WHO belum pastikan perlunya suntikan penguat anti COVID
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021