Menurut Reza, terapi warna merupakan salah satu upaya untuk memberikan asupan kepada pancai ndera, yakni mata sebagai reseptor cahaya, agar seseorang bisa mendapatkan kesehatan lahir dan batin secara mandiri.
"Panca indera ini pintu gerbang menuju batin. Maka, kalau kita tidak jaga apa yang kita konsumsi melalui panca indera kita, dia juga akan mempengaruhi kesehatan dan mood kita, terutama secara mental dan emosional," kata dia saat diskusi daring, Kamis.
Baca juga: Terapi atasi kecemasan remaja pada masa pandemi
Dia mengatakan, terapi warna bisa terjadi melalui dua jalur, yaitu dari luar ke dalam tubuh dan dari dalam ke luar tubuh.
"Pertama, dari luar ke dalam. Jadi kalau kita melihat pemandangan yang indah, setiap warna seolah-olah memberikan perasaan atau mood tersendiri," ujar Reza.
Pada umumnya, lanjut Reza, pengaruh dari jalur tersebut akan dirasakan secara sadar saat pertama kali melihat warna tersebut.
"Setelah itu tidak sadar. Artinya, warna apa pun yang kita pakai di rumah, waktu baru dicat kita nikmati secara sadar. Tapi lama-lama kita tidak sadar karena sudah diterjemahkan oleh otak sebagai sesuatu yang biasa," imbuh dia.
Sedangkan jalur kedua yakni dari dalam ke luar tubuh, kata Reza, merupakan saat seseorang melatih kepekaan batin melalui panca indera untuk kembali mengenalnya sebagai sesuatu yang baru.
Baca juga: Herbal untuk terapi tambahan pasien COVID-19 masih dalam penelitian
"Di sini, latihan-latihan kontemplatif atau mindfulness bisa membantu kita. Istirahatkan panca indera kita. Jangankan meditasi, tapi sekadar memejamkan mata dan hening sejenak, ketika membuka mata maka seolah-olah di sekitar kita jadi lebih cerah," kata Reza.
"Jadi, kita harus senantiasa memperbarui stimulasi yang panca indera kita terima sehingga kita bisa lebih mengapresiasi keindahan yang ada di lingkungan kita," lanjutnya.
Melihat pengaruh yang besar antara terapi warna dengan kondisi mental dan fisik seseorang, Reza menyarankan untuk memilih warna yang tepat sebagai dekorasi ruangan. Setiap warna, kata dia, tentu akan memberikan pengaruh yang berbeda pula.
Salah satu warna yang memberikan efek positif, menurut Reza, adalah warna biru karena memiliki kecenderungan untuk menenangkan, meredakan gelisah, memicu respon relaksasi, dan meningkatkan fokus. Oleh karena itu, warna biru juga sering digunakan untuk terapi perilaku.
"Selain itu, warna biru juga simbol kelapangan, suasana cerah, batin teduh, damai, dan nyaman," pungkasnya.
Baca juga: Tiga metode terapi pasien kanker paru
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021