"Data kerusakan ini berdasarkan laporan tim di masing-masing desa di lokasi bencana yang kami terima hingga malam ini," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Kamis malam.
Ke 257 bangunan yang rusak itu tersebar di sembilan desa. Masing-masing di Desa Sumedangan sebanyak 2 bangunan, Desa Baddurih 22 bangunan, Desa Murtajih sebanyak 5 bangunan, Durbuk 7 bangunan, dan di Desa Prekbun sebanyak 14 bangunan.
Selanjutnya di Desa Majungan sebanyak 15 bangunan, di Desa Bunder satu bangunan, lalu di Desa Pegagan sebanyak 41 bangunan rusak dan yang paling banyak di Desa Jarin, yakni sebanyak 155 bangunan.
Selain merusak bangunan tempat tinggal warga, dua fasilitas umum, yakni lembaga pendidikan juga rusak akibat angin kencang yang terjadi pada 8 Desember 2021 itu.
"Kerusakan rata-rata pada asbes rumah, karena ditiup angin. Tapi ada juga dapur warga yang roboh dan rata dengan tanah," katanya.
BPBD Pemkab Pamekasan telah melaporkan kejadian itu ke Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan telah berkoordinasi dengan dinas sosial agar para korban mendapatkan bantuan.
Koordinator TRC BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono menjelaskan, Kecamatan Pademawu memang termasuk kecamatan yang terdata sebagai daerah yang rawan bencana alam berupa angin kencang dan banjir saat musim hujan seperti sekarang ini.
"Warga yang rumahnya rusak, sementara ini masih numpang menginap di rumah familinya. Tidak ada yang mengungsi, dan alhamdulillah tidak ada pula yang korban," katanya, menjelaskan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021