Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan dana tunggu hunian (DTH) untuk pengungsi bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.Untuk pembangunan rumah di tempat relokasi nanti akan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR
"Sementara, BNPB akan menyiapkan DTH senilai Rp500 ribu/KK yang bisa digunakan untuk sewa rumah bagi masyarakat terdampak," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pemkab Lumajang mulai petakan tempat relokasi warga terdampak Semeru
Aam mengatakan saat ini jumlah pengungsi masih dalam pendataan di lokasi pengungsian. Sementara, pendataan belum bisa secara detil dilakukan, karena masih menunggu kondisi terdampak aman.
Kemudian untuk relokasi pengungsi, Aam mengatakan pihaknya akan mendata bersama jumlah kerusakan bangunan perumahan setelah kondisi daerah terdampak dinyatakan aman.
Baca juga: Kajian komprehensif penentu relokasi wilayah terdampak letusan Semeru
"Untuk pembangunan rumah di tempat relokasi nanti akan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR," ujar Aam.
Sebelumnya Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Indra Wibowo Leksana mengatakan pihaknya telah menjangkau 21 kecamatan sampai ke titik-titik pengungsian untuk pendistribusian bantuan logistik.
Baca juga: DLH Lumajang bentuk tim tangani sampah di pengungsian Semeru
Pada kesempatan itu, ia mengimbau warga yang ingin memberikan bantuan kepada warga terdampak sebaiknya berupa dana yang nantinya akan dibutuhkan untuk relokasi pengungsian.
“Terkait dengan logistik, kami berharap untuk sementara logistik cukup banyak. Apabila memungkinkan bantuan tidak berupa barang, diwujudkan berupa dana. Dana ini akan dibutuhkan untuk relokasi pengungsian,” ujar dia.
Berdasarkan data Posko pada Kamis (9/12), pukul 16.00 WIB, jumlah warga meninggal dunia sebanyak 43 jiwa, luka berat 21, hilang 12 dan mereka yang mengungsi 6.542 orang yang tersebar di 125 titik.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021