"Kita menjadi orang yang lebih nyaman dengan perubahan, terbiasa memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan, kreatif dan inovatif, lebih menyukai apa yang belum pernah diketahui dari pada yang sudah diketahui," ujarnya saat menjadi salah satu pembicara dalam pembekalan bagi calon wisudawan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, yang digelar secara virtual, Kamis.
Perubahan dapat berlangsung secara reaktif, aktif, dan/atau proaktif. Dari sinilah sosok yang masuk dalam 100 tokoh yang berpengaruh di Jawa Tengah ini mendorong semua agar menjadi agen perubahan yang mampu dan sanggup mentransformasi sumber daya yang ada di sekitarnya untuk memperoleh nilai tambah yang menguntungkan, baik secara ekonomi maupun agroekonomi, pribadi maupun sosial.
Kepada wisudawan, pria yang menjadi dosen di Magister Hukum Unsoed, Universitas Pancasila, dan STIH IBLAM Jakarta itu mengingatkan agar mereka memiliki kemampuan 6 Literasi Dasar, yakni numerasi, sains, informasi, finansial, budaya, dan kewarganegaraan.
“Serta mampu berpikir kritis, bernalar, kretatif, berkomunikasi, kolaborasi serta memiliki kemampuan problem solving,” tukasnya.
Dimoderatori oleh Dosen Teknik Informatika Unsoed, Nur Chasanah, acara ini pun turut mengundang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsoed Dr. Kuat Puji SH. MHum; Ketua Soedirman Career Center Dr. Santi Dwi Astuti STP., M.Si; Dosen Teknik Sipil Unsoed dan Kandidat Ph.D National Cheng Kung University, Taiwan., Yanuar Haryanto ST., M.Eng; dan Co-Founder & CEO Innocircle Initiative Incubator Startup Coop, Anis Saadah S.Sos.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021