Dikutip dari Reuters, Sabtu, seorang pekerja lini perakitan Tesla bernama Erica Cloud menuduh terdakwa termasuk mantan manajernya melakukan pelecehan seksual "terus menerus dan meluas" dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Tinggi Alameda County di California.
Dia menuduh manajer memeluk dan memijatnya sambil membuat komentar kasar dan sugestif. Dia mengatakan dia sekarang mengalami pembalasan dari manajer lain setelah mengeluh kepada tim sumber daya manusia Tesla tentang kesalahan tersebut.
Baca juga: Tesla tarik 7000 unit Model X dan S karena airbag
Tesla dan terdakwa lainnya menjadikan dia "lingkungan kerja yang tidak bersahabat yang berasal dari kebencian terhadap jenis kelaminnya, pelecehan seksual," kata gugatan itu.
Gugatan tersebut menuduh bahwa Tesla dan terdakwa lainnya gagal mencegah dan mengambil tindakan korektif atas pelecehan seksual dan pembalasan.
Tesla tidak segera menanggapi pertanyaan tentang gugatan tersebut. Tesla tidak memiliki departemen hubungan masyarakat.
Pada 18 November, pekerja Tesla perempuan lainnya, Jessica Barraza, mengajukan gugatan terhadap Tesla, dengan tuduhan pelecehan seksual di pabrik utamanya di Fremont, California.
"Budaya pelecehan seksual yang meluas, yang mencakup rentetan bahasa dan perilaku seksis setiap hari, termasuk sering meraba-raba di lantai pabrik, diketahui oleh supervisor dan manajer dan sering dilakukan oleh mereka," demikian tuduhan gugatan itu.
Baca juga: Elon Musk ingin berhenti kerja
Baca juga: Tesla Cyberquad meluncur hanya dengan harga Rp27 juta
Baca juga: Tesla berencana habiskan 1 miliar dollar AS untuk pabrik baru Texas
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021