Kepala BPBD Maluku, Chris Hehanussa, di Ambon, Selasa, mengatakan, gelombang tinggi diperkirakan berkisar 2 - 5 meter terjadi di sejumlah perairan di daerah ini sehingga berbahaya kepada nelayan tradisional maupun kapal - kapal rakyat.
Laut Arafura pada 11- 14 Mei 2011 tinggi gelombang mencapai 4 meter dan pada 15 Mei 2011 hingga 5 meter.
"Jadi berbahaya kepada nelayan tradisional maupun kapal - kapal rakyat untuk melayari laut tersebut sehingga diimbau jangan memaksakan melaut," ujar Chris.
Sementara itu, di laut Banda, laut Aru, perairan Babar, perairan Tanimbar dan laut Buru berkisar 2 hingga 4 meter.
BPBD Maluku melalui internet telah menyosialisasikan peringatan hujan tersebut kepada sembilan Bupati dan dua Wali Kota agar memperingatkan aparat teknis dalam menangani aktifitas pelayaran.
Pada kesempatan lain Kadis Perhubungan Pemkab Kepulauan Aru, Andre Anggrek mengatakan, telah menyosialisasikan peringatan dini tersebut.
"Kami telah mengingatkan masyarakat pesisir agar tidak melaut karena gelombang tinggi berbahaya untuk menangkap ikan," ujarnya.
Laut Arafura maupun Aru merupakan "surga" penangkapan ikan para nelayan, baik tradisional, perusahaan nasional maupun asing secara legal dan ilegal. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011