"Dari mulai tahun 2019 sekitar Rp7 triliun meningkat menjadi Rp10 triliun pada 2020. Kemudian di tahun 2021 bahkan akan meningkat sekitar Rp30 triliun dan 2022 menjadi Rp25 triliun," ungkap Sri Mulyani dalam 3rd Indonesia Fintech Summit 2021 yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu.
Dengan total anggaran tersebut, seluruh wilayah Indonesia diharapkan bisa terjangkau sampai ke pelosok oleh satelit, fiber optic, hingga Base Transceiver Station (BTS).
Baca juga: Menkominfo: Infrastruktur digital percepat pemulihan pandemi
Ia menargetkan sebanyak 20 ribu lebih desa yang masih belum bisa tersambung dengan sistem internet yang andal nantinya akan bisa terkoneksi.
"Sekolah, pesantren, dan berbagai macam kegiatan kesehatan seperti Puskesmas diharapkan semuanya akan bisa terkoneksi secara digital," ucap Sri Mulyani.
Maka dari itu, dirinya menilai hal tersebut menjadi bagian untuk tidak hanya mendukung transformasi ekonomi, tetapi juga mendukung transformasi di sektor kesehatan dan pendidikan yang luar biasa penting.
Teknologi digital memberikan suatu kesempatan untuk terjadinya pembangunan yang semakin demokratis dan merata.
Namun, Sri Mulyani berpendapat pembangunan yang semakin demokratis dan merata itu tidak akan terjadi dengan sendirinya apabila masih ada bagian dari masyarakat yang belum memiliki kemampuan untuk mengakses teknologi dan internet.
Baca juga: Infrastruktur perlu dibenahi untuk perkokoh ekonomi digital nasional
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021