Wasekjen PBNU: Gus Yahya paling pas pimpin NU

11 Desember 2021 14:21 WIB
Wasekjen PBNU: Gus Yahya paling pas pimpin NU
Katib Aam PBNU saat menyampaikan pidato dalam acara International Religious Freedom (IRF) Summit, di Washington, DC, Amerika Serikat, Kamis (15/7/2021) waktu setempat. ANTARA/HO-Dukumen Pribadi/am.
Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Aqil Irham mengatakan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya adalah sosok yang paling pas memimpin NU memasuki abad kedua organisasi Islam itu.

"Gus Yahya juga sosok yang paling pas untuk memimpin NU dengan gagasan-gagasannya yang sangat penting," kata Aqil di Jakarta, Sabtu.

Salah satu gagasan Gus Yahya adalah melakukan transformasi konstruksi organisasi NU ke depan untuk optimalisasi di dalam mengaktualisasikan semua potensi-potensi yang dimiliki NU.

"Hal itu dipastikan akan berimplikasi positif baik bagi internal NU sendiri maupun bagi bangsa dan masyarakat pada umumnya," ujarnya.

Selain itu, Gus Yahya dinilai mampu mengomunikasikan isu-isu internasional dalam perspektif ke-NU-an, seperti isu perdamaian, kemanusiaan, dialog antaragama, HAM, dan demokrasi.

Baca juga: Gus Ipul: Semua kader punya hak calonkan diri jadi Ketum PBNU
Baca juga: Pengamat: Muktamar ke-34 NU 23-25 Desember keputusan yang adil
Baca juga: Said Aqil siap maju lagi jadi calon Ketua Umum PBNU


Menurut Aqil, gagasan mendasar Gus Yahya tersebut perlu didukung seluruh kader NU.

"Dengan terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU maka gagasan-gagasan strategis tersebut tentu akan lebih mudah terimplementasikan dengan baik," katanya.

Apalagi, lanjut Aqil, gagasan Gus Yahya tersebut sejalan dengan pemikiran KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam membangun organisasi sekaligus mengoptimalkan peran gerakan dalam menghasilkan kemanfaatan.

"Dulu Gus Dur membangun gagasan-gagasan, dan menciptakan gerakan. Selain membawa perubahan mendasar dalam kehidupan kita sebagai warga NU, Gus Dur juga berhasil menggunakan dan mengkapitalisasi gerakan untuk mengoptimalkan berbagai potensi yang ada," ujarnya.

Terkait peluang Gus Yahya sebagai calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar Ke-34 NU, Aqil mengklaim Gus Yahya merupakan calon terkuat.

"Gus Yahya adalah sosok terkuat sebagai calon Ketua Umum PBNU, sekaligus sosok yang paling pas untuk memimpin NU saat ini," katanya.

Menurut dia, Gus Yahya memiliki dukungan yang sangat nyata dan banyak. Hal itu terlihat jelas saat Konferensi Besar di PBNU pada Selasa (7/12) lalu, di mana Gus Yahya terlihat didampingi oleh lebih dari 80 persen Ketua dan Rais Syuriah PWNU se-Indonesia.

Muktamar Ke-34 NU akan digelar di Provinsi Lampung pada 23-25 Desember. Selain Gus Yahya, kandidat Ketua Umum PBNU lainnya adalah KH Said Aqil Siroj, calon petahana yang segera mengakhiri periode kedua kepemimpinannya di NU.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021