• Beranda
  • Berita
  • Jepang laporkan delapan kasus baru infeksi varian Omicron

Jepang laporkan delapan kasus baru infeksi varian Omicron

11 Desember 2021 15:48 WIB
Jepang laporkan delapan kasus baru infeksi varian Omicron
Orang-orang melakukan check in di area check in keberangkatan internasional Bandar Udara Narita di Tokyo, Jepang, pada 30 November 2021. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Jepang mengonfirmasi delapan kasus baru varian Omicron pada Jumat (10/12), menambah total infeksi oleh galur baru itu menjadi 12 kasus, menurut media lokal.

Pihak berwenang Jepang mengonfirmasi delapan kasus baru varian COVID-19 Omicron, sehingga total infeksi oleh galur (strain) baru di negara itu menjadi 12 kasus. 

Menurut laporan media lokal pada Jumat (10/12),  delapan orang tersebut masuk ke Jepang dari luar negeri sejak akhir November hingga awal Desember.

​​​​​Mereka dinyatakan positif COVID-19 setibanya di bandara setelah analisis lebih lanjut dari sampel yang diambil yang mengonfirmasi varian Omicron.

Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan, dua dari delapan orang yang terinfeksi tersebut melakukan kontak dekat dengan kasus pertama yang terkonfirmasi di Jepang.
 
Foto diabadikan pada 4 Desember 2021 ini memperlihatkan pemandangan malam sebuah jalan yang dihiasi lampu-lampu untuk perayaan Natal dan Tahun Baru di Distrik Roppongi, Tokyo, Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu


Jepang mendeteksi kasus Omicron pertama di negara tersebut pada seorang diplomat yang datang dari Namibia pada 30 November.

"Kami akan menerapkan langkah-langkah antivirus yang tepat secara menyeluruh dengan memantau situasi melalui kontrol perbatasan yang diperkuat dan analisis genom," kata Kihara dalam konferensi pers rutin.

Selain diplomat itu, tiga orang lainnya yang terinfeksi sebelumnya berada di Peru, Italia, dan Nigeria.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa varian Omicron, yang telah terkonfirmasi di banyak negara lain, kemungkinan lebih mudah menular dibandingkan galur virus sebelumnya dan mampu menghindari kekebalan yang diberikan oleh vaksin saat ini. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021