Pihaknya menyebutkan bahwa 36 kasus ditemukan pada penumpang asal Afrika Selatan, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Belarus, Hungaria, Italia dan Namibia.
Otoritas menambahkan 11 kasus lainnya terinfeksi di Israel melalui kontak erat dengan penumpang yang baru saja datang dari Afrika Selatan dan Inggris.
Sementara itu, delapan kasus sisanya tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau melakukan kontak dengan orang-orang yang baru tiba dari negara lain.
Sebanyak 13 dari 55 orang yang terinfeksi tidak disuntik vaksin COVID-19, atau sembuh lebih dari enam bulan yang lalu.
Otoritas juga melaporkan 51 kasus baru yang kemungkinan besar adalah varian Omicron, namun hasil pengurutan genom mereka belum keluar.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Studi Israel: "Booster" Pfizer melindungi dari Omicron
Baca juga: Dua dokter Israel terinfeksi varian Omicron
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021