Kita tidak ingin ada nanti Omicron dibawa masuk oleh yang pergi berlibur di luar. Kami anjurkan berlibur di dalam negeri, kita tahan sampai keadaan menjadi lebih baik
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau agar masyarakat lebih memilih berlibur di dalam negeri, ketimbang harus ke luar negeri untuk menghindari potensi penularan virus corona varian Omicron.
Anjuran itu disampaikan Menko Luhut karena virus corona varian B.1.1.529 Omicron memiliki kemampuan menular sangat cepat, dan jumlah negara yang terinfeksi Omicron terus bertambah.
“Jangan membawa penyakit ke dalam negeri. Kita tidak ingin ada nanti Omicron dibawa masuk oleh yang pergi berlibur di luar. Kami anjurkan berlibur di dalam negeri, kita tahan sampai keadaan menjadi lebih baik," kata Luhut dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Youtube Sekretriat Presiden, Jakarta, Senin.
Luhut menekankan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri apabila tidak memiliki kepentingan mendesak.
”Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri terlebih dahulu kecuali untuk kepentingan yang benar-benar urgent," ujarnya.
Mengutip data BUMN operator bandara PT Angkasa Pura, Luhut mengatakan terdapat kenaikan signifikan hingga dua kali lipat penerbangan tujuan luar negeri pada kondisi normalnya. Karena itu, pemerintah mengantisipasi secara hati-hati kepulangan masyarakat dari luar negeri dengan tetap dan terus memberlakukan karantina 10 hari.
"Penambahan kapasitas wisma dan hotel karantina untuk mengantisipasi peningkatan jumlah orang yang dikarantina. Kebijakan karantina pelaku perjalanan luar negeri ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan varian Omicron," kata Luhut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hingga saat ini sudah lebih dari 70 negara atau wilayah, yang mendeteksi masuknya varian Omicron.
Inggris, salah satu negara yang telah mendeteksi penularan Omicron, telah menaikkan level kewaspadaan COVID-19 dari level 3 menjadi level 4, pasca-penambahan 1.239 kasus varian Omicron pada Minggu, 12 Desember 2021.
Baca juga: Menko Luhut: Protokol "bubble" RI di KTT G20 diapresiasi banyak negara
Baca juga: Pemerintah minta dengan sangat agar masyarakat tidak ke luar negeri
Baca juga: Rupiah menguat seiring kekhawatiran terhadap Omicron kian reda
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021