waktu tiba gelombang dapat berbeda, dan gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan wilayah berstatus siaga dan waspada untuk segera melakukan evakuasi menyusul gempa bumi bermagnitudo 7,5 di Laut Flores yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan data yang diterima di Jakarta, Selasa, beberapa wilayah berpotensi siaga di antaranya adalah Selayar di Sulawesi Selatan,
Pulau Ende bagian utara, Flores Timur bagian utara, Sikka bagian utara, Pulau Lembata, Pulau Adonara, Manggarai bagian utara, Ngada bagian utara, dan Alor bagian utara,di Nusa Tenggara. Kemudian Bombana dan Buton di Sulawesi Tenggara.
Kemudian daerah yang berstatus waspada di antaranya Manggarai Barat bagian utara di NTT Eakatobi di Sultra, Bima, Pulau Gili, dan Dompu bagian utara di NTB, Pulau Wetar di Maluku Tenggara Barat, dan Bulukumba di Sulsel.
Baca juga: BMKG sampaikan peringatan tsunami di Sulawesi, NTT, NTB, Maluku
BMKG menyebutkan waktu tiba gelombang dapat berbeda, dan gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.
Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status "Awas" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi
menyeluruh.
Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status "Siaga" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan
evakuasi.
Sementara itu pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang berada pada status "Waspada" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
Baca juga: Gempa magnitudo 7,5 terjadi di Laut Flores berpotensi tsunami
Sebelumnya,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami di Sulawesi Selatan, NTT, Sulawesi Utara, NTB, dan Maluku.
Peringatan dini tersebut dikeluarkan setelah terjadi gempa bumi bermagnitudo 7,5 pada Selasa (14/12) pukul 10.20.22 WIB berlokasi di 7.59 Lintang Selatan 122.26 Bujur Timur kedalaman 12 km.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021