• Beranda
  • Berita
  • Usai gempa Larantuka, BNPB pantau kondisi wilayah terdampak

Usai gempa Larantuka, BNPB pantau kondisi wilayah terdampak

14 Desember 2021 12:58 WIB
Usai gempa Larantuka, BNPB pantau kondisi wilayah terdampak
Gempa bumi magnitudo 7,5 di Laut Flores, NTT . ANTARA/Aloysius Lewokeda.

Selain di Flores Timur, guncangan kuat juga dirasakan masyarakat di Sikka, Lembata dam Manggarai di NTT

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tengah memantau kondisi usai gempa magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur. tepatnya 112 kilometer dari Kpta Larantuka, dengan laporan sementara terdapat warga yang mengalami luka-luka.

Menurut keterangan pers BNPB yang diterima di Jakarta pada Selasa, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB memantau kondisi pascagempa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beberapa wilayah dengan laporan sampai dengan pukul 11.28 WIB mengatakan masyarakat berhamburan keluar di Flores Timur akibat guncangan kuat.

Selain di Flores Timur, guncangan kuat juga dirasakan masyarakat di Sikka, Lembata dam Manggarai di NTT. Kondisi masyarakat di Lembata sempat panik meskipun kondisi saat ini sudah kondusif, berdasarkan keterangan Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Berdasarkan laporan sementara yang diterima BNPB, dampak sementara di NTT terdapat satu warga mengalami luka-luka di Kabupaten Manggarai. Warga tersebut sudah mendapatkan pertolongan oleh petugas di lapangan.

Guncangan gempa magnitudo 7,5 dirasakan juga masyarakat di Kota Makassar dan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Menurut informasi BPBD Kabupaten Selayar, terdapat kerusakan gedung sekolah namun pihak BPBD masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.

Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memperlihatkan adanya tsunami dengan ketinggian 7 sentimeter berdasarkan pantauan di Marapokot, Kabupaten Nagekeo di NTT pada pukul 10.36 WIB serta Reo di Kabupaten Manggarai pada pukul 10.39 WIB.

BMKG juga telah mengakhiri peringatan dini tsunami akibat gempa tersebut. Dalam konferensi pers pada Selasa siang, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan peringatan dini tsunami akibat gempa magnitudo 7,4 dekat Larantuka telah berakhir meski masyarakat diminta berhati-hati dengan potensi gempa bumi susulan.

Baca juga: Puluhan ribu warga Sikka tinggalkan rumah hindari tsunami

Baca juga: BMKG: Tsunami ketinggian 0,07 meter terdeteksi dua titik di NTT

Baca juga: Diguncang gempa 7,5 magnitudo, warga di Larantuka lari berhamburan

Baca juga: Terjadi 15 gempa bumi susulan setelah magnitudo 7,5 di Laut Flores

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021