"Pariaman merupakan satu-satunya daerah di Sumbar yang membuat buku muatan lokal Bahasa dan Sastra Minangkabau," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar usai Peluncuran Buku Bahasa dan Sastra Minangkabau untuk Muatan Lokal di SD sederajat di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan yang menyusun buku tersebut merupakan Guru Penulis Pariaman Timur yang dibimbing oleh dosen Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang serta pemangku kepentingan di Kota Pariaman di antaranya Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau.
Dengan banyak pihak yang ikut serta dalam menyusun buku tersebut, lanjutnya maka muatan dan kurikulumnya sudah sesuai dengan tujuan buku itu dibuat.
"Tinggal menambahkan bagian yang kurang untuk menyempurnakan buku ini sehingga lebih kental Pariaman," katanya.
Baca juga: Menyigi seni pasambahan yang mulai tergerus zaman
Baca juga: Festival Minangkau promosikan budaya dan wisata Sumbar
Ia menyebutkan adapun bagian yang perlu ditambahkan terkait dengan Pariaman sebagai budaya bahari atau maritim yang hasil dialognya dengan Komandan Pangkalan Utama TNI AL II Padang bahwa banyak budaya pesisir yang perlu dimasukkan dalam buku tersebut untuk dikenalkan kepada generasi penerus.
"Dengan adanya penambahan itu maka akan melengkapi Pariaman bagian dari Minangkabau serta memiliki budaya khas pesisir (sebagai luak rantau)," ujarnya.
Ia menyampaikan buku-buku tersebut nantinya akan disediakan oleh Pemkot Pariaman untuk siswa SD sederajat di Pariaman dan disediakan di perpustakaan sekolah.
Genius mengatakan setelah buku Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD sederajat tersebut pihaknya juga akan membuat buku untuk Sekolah Menengah Pertama dan tingkat Sekolah Menengah Atas sederajat.
"Tahun besok kami susun buku tingkat SMP, untuk SMA bila perlu juga kami buatkan," kata dia.
Pihaknya menyampaikan di dalam buku Bahasa dan Sastra Minangkabau tersebut berisi tata krama, sejarah, garis keturunan, suku, pernikahan, harta pusaka, dan kesenian yang ada di Minangkabau.
Diharapkan dengan adanya buku tersebut dan diajarkan di sekolah-sekolah di Pariaman maka etnis Minangkabau dapat terus eksis di tengah perkembangan zaman yang pesat karena dampak teknologi.
Baca juga: Novel berbahasa Minangkabau ditulis guru besar UNP
Baca juga: Jangan malu bertutur Minang
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021