• Beranda
  • Berita
  • Isu sosial warnai kisah cinta "Dear Nathan: Thank You Salma"

Isu sosial warnai kisah cinta "Dear Nathan: Thank You Salma"

14 Desember 2021 18:10 WIB
Isu sosial warnai kisah cinta "Dear Nathan: Thank You Salma"
Konferensi pers daring film "Dear Nathan: Thank You Salma", Selasa, (14/12/2021) (ANTARA/Suci Nurhaliza)
Sekuel ketiga dari trilogi film "Dear Nathan", yakni "Dear Nathan: Thank You Salma" tidak hanya akan menceritakan kisah cinta dari kedua tokoh utama, tapi juga mengangkat isu sosial yang kini tengah ramai dibicarakan masyarakat, yakni pelecehan seksual.

"Dear Nathan: Thank You Salma" juga akan menghadirkan tokoh baru yakni Zanna (Indah Permatasari) dan Afkar (Ardhito Pramono).

Dalam film tersebut, Zanna diceritakan sebagai teman sekelas Nathan yang merupakan korban pelecehan seksual oleh salah satu temannya.

Zanna takut untuk melaporkan kejadian itu karena pelaku adalah anak dari dosen di kampusnya. Kemudian, Zanna bertemu Rebbeca (Susan Sameh) di komunitas Love Your Self.

Nathan (Jefri Nichol) lalu diminta Rebecca untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami Zanna. Sementara itu, hubungannya dengan Salma (Amanda Rawles) tampaknya tidak ada kejelasan, apalagi ditambah kehadiran Afkar.

Baca juga: Cara Jefri Nichol-Amanda Rawles menjelma jadi Nathan dan Salma

Penulis naskah Bagus Bramanti saat konferensi pers daring, Selasa, mengatakan, sekuel ketiga dari "Dear Nathan" itu merupakan bentuk 'balas dendam' dari sekuel sebelumnya.

Pada sekuel kedua berjudul "Dear Nathan: Hello Salma", Bagus merasa kurang menggali soal isu kesehatan mental, sehingga di sekuel ketiga ini dia berusaha untuk menebus hal tersebut dengan bicara soal pelecehan seksual secara totalitas.

"Akar dari aktivismenya dia (Nathan) dibentuk dari yang kedua sebetulnya. Yang saya sesalkan, waktu itu saya kurang dalam saat riset tentang mental health, jadi itu dosa yang saya tebus di sini. Saya habis-habisan bicara pelecehan seksual," kata Bagus.

Sementara itu, Kuntz Agus yang menjadi sutradara dalam film "Dear Nathan: Thank You Salma" mengatakan, dia sangat tertarik untuk menggarap film tersebut sejak pertama kali membaca sinopsisnya karena di dalamnya terdapat isu yang menurutnya penting untuk dibahas.

"Ini film populer, kita mengemas drama yang cukup intens tapi kita menyematkan satu isu penting. Itu yang menjadi tantangan bagi kami semua bagaimana menyampaikan semua (pesan)," imbuh dia.

"Film ini memang dibuat dengan banyak keterbatasan tapi kami yakin hasilnya maksimal," lanjutnya.

Bagus berharap, film "Dear Nathan: Thank You Salma" dapat membuka mata para penonton terhadap persoalan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat.

"Harapannya memang film ini betul-betul membuka kesadaran bahwa ketidakadilan itu ada, generasi muda harus step by step (bertindak). Paling tidak ini jadi awareness bahwa ada PR yang belum tuntas," ujar Bagus.

Dia juga berharap bahwa ke depannya, akan ada lebih banyak film remaja yang mengangkat isu-isu sosial.

Film "Dear Nathan: Thank You Salma" akan menjadi sekuel penutup dari trilogi "Dear Nathan" yang diadaptasi dari novel karya penulis Erisca Febriani. Film tersebut siap tayang di bioskop mulai 13 Januari 2022.

Baca juga: Amanda Rawles akui karakter Salma bawa pengaruh di kehidupan nyata

Baca juga: "Dear Nathan: Hello Salma" menyodorkan topik kesehatan mental

Baca juga: Jefri Nichol ingin masuk sekolah film

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021