Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, melaporkan bahwa gedung rumah sakit di Larantuka mengalami keretakan akibat gempa magnitudo 7,4 yang terjadi di Laut Flores pada Selasa (14/12).Sampai pagi ini berdasarkan data kerusakan yang kami terima hanya ada keretakan gedung RS di Larantuka saja, kerusakan rumah atau yang lainnya tidak ada.
"Sampai pagi ini berdasarkan data kerusakan yang kami terima hanya ada keretakan gedung RS di Larantuka saja, kerusakan rumah atau yang lainnya tidak ada," kata Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur Alfonsus H Betan dari Larantuka, Florea Timur, Rabu.
Baca juga: BMKG: 267 gempa susulan terjadi di Laut Flores
Ia mengatakan bahwa BPBD sudah meminta data dari semua camat di Flores Timur khususnya di Kecamatan Tanjung Bunga yang berdekatan dengan lokasi bencana gempa bumi tersebut.
"Namun dari data yang dikirim tidak ada satu rumah atau infrastruktur yang rusak akibat gempa itu," tambah dia.
ia mengatakan bersyukur karena gempa dengan magnitudo besar itu menyebar sehingga tak ada kerusakan sama sekali di sejumlah desa di kabupaten itu.
Baca juga: Gempa di NTT berdampak ke empat wilayah kecamatan di Kepulauan Selayar
Terkait pantauan kenaikan air laut pascagempa itu, Alfonsus mengatakan bahwa tidak ada laporan kenaikan air laut setelah gempa tersebut.
BPBD juga sudah mengimbau masyarakat di Flores Timur untuk tidak panik namun tetap waspada dengan gempa-gempa susulan yang sampai saat ini masih terjadi.
"Gempa-gempa susulan masih terus terjadi tapi kami harapkan masyarakat tidak panik, tetapi juga tetap waspada dengan situasi saat ini," tambah dia.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021