Adanya dana desa bisa digunakan untuk melakukan intensifikasi pertanian yang bisa meningkatkan hasil panen
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar optimis dana desa dapat mempercepat Kabupaten Merauke, Papua menjadi lumbung pangan Indonesia.
"Adanya dana desa bisa digunakan untuk melakukan intensifikasi pertanian yang bisa meningkatkan hasil panen," kata Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, potensi Papua terutama Kabupaten Merauke menjadi lumbung pangan nasional sangat besar. Merauke memiliki 2,5 juta lahan potensial yang bisa dikembangkan untuk lahan pertanian.
Namun, disampaikan, dari tujuh provinsi penghasil beras, Papua masih belum termasuk salah satu di antaranya.
Mendes mengatakan dana desa bisa digunakan untuk kepentingan warga desa berdasarkan data kebutuhan yang ada. Termasuk upaya meningkatkan produk unggulan desa.
"Jika saat ini di Merauke memang dana desa dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas gabah, maka hal itu bisa saja dimanfaatkan," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa saat menerima kunjungan kerja Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, di Jakarta, kemarin (14/12).
Tahun ini, ia menyampaikan, Merauke bisa menghasilkan 141.764 ton beras dari lahan seluas 63.785 hektare. Padahal kebutuhan beras masyarakat Merauke hanya berkisar sekitar 25 ribu ton.
"Kelebihan produksi ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan daerah lain, terutama di wilayah-wilayah yang menggunakan beras sebagai makanan pokok utama," katanya.
Gus Halim optimistis jika pembangunan kawasan perdesaan di Merauke akan bergerak cepat. Bahkan Merauke bisa menjadi wilayah paling maju di kawasan Papua bagian selatan.
"Itu yang paling berjaya nanti di Papua Selatan ya desa di Merauke, karena jadi lumbung pangan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengatakan pemanfaatan dana desa sangat membantu percepatan pembangunan desa di wilayahnya.
Hanya saja memang selama ini dana desa yang ada masih digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
"Dana Desa berjalan dengan baik, kendala kita ada di SDM, aparat kampung ini yang memang terbatas, terutama soal manajerial," paparnya.
Baca juga: Mendes PDTT: Pemanfaatan dana desa 2022 untuk BLT sudah tepatBaca juga: Mendes PDTT godok formulasi Dana Desa untuk jorong di Sumbar
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021