• Beranda
  • Berita
  • BRGM: Realisasi penanaman mangrove di Papua Barat capai 80 persen

BRGM: Realisasi penanaman mangrove di Papua Barat capai 80 persen

15 Desember 2021 15:17 WIB
BRGM: Realisasi penanaman mangrove di Papua Barat capai 80 persen
Anggota Kelompok Tani Awandaroi di Kampung Masina, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat melakukan penanaman mangrove.  (Antara/HO-BRGM)
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyatakan realisasi penanaman mangrove di Provinsi Papua Barat mencapai 80 persen dari target rehabilitasi mangrove 2021 yang ditetapkan seluas 1.500 hektare.

Menurut Kepala Kelompok Kerja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Kalimantan dan Papua BGRM Agung Rusdiyatmoko, BRGM memiliki 9 provinsi target rehabilitasi mangrove, salah satunya adalah Provinsi Papua Barat.

Di Papua Barat, lanjutnya, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, pelaksanaan rehabilitasi mangrove dikerjakan BRGM bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Remu Ransiki.

"Setidaknya ada dua dampak yang diharapkan yaitu memulihkan ekologi mangrove agar tidak ada kerusakan kembali dan memberikan dampak ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terlebih sekarang kita masih pandemi COVID-19," ujarnya.

Dia menambahkan dua dari 37 kelompok yang telah menyelesaikan penanaman bibit mangrove adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas) Usuly, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong dan Kelompok Tani Awandaroi di Kampung Masina, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Baca juga: BRGM merehabilitasi 1.500 hektare hutan mangrove di Papua Barat

Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Usuly, Ninrrod Keramu, menambahkan kelompoknya melakukan penanaman bibit mangrove seluas 120 hektare, dan program penanaman mangrove tersebut telah membantu perekonomian 89 anggota kelompoknya.

"Program penanaman mangrove BRGM itu membantu ekonomi kami, uang yang kami terima, kami gunakan untuk membeli alat untuk mencari ikan, beli motor untuk transportasi dan penuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Menurut dia, program rehabilitasi mangrove BRGM disambut antusias oleh warga di wilayahnya, hal itu terlihat dari gotong royong masyarakat dalam menyelesaikan kendala ketersediaan bibit untuk ditanam di areal rehabilitasi mangrove seluas 120 hektare tersebut.

Senada dengan itu, anggota Kelompok Tani Awandaroi Linda Wonopka menyatakan penanaman bibit mangrove seluas 50 ha pada November 2021 telah membantu perekonomian 40 anggota kelompoknya.

Menurut Linda, warga Bintuni sangat mendukung program rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh BRGM dan saat ini warga sedang melakukan perawatan untuk memastikan bibit mangrove tumbuh.

Baca juga: Pemerintah pusat anggarkan Rp45 miliar bangun wisata mangrove Sorong

Pewarta: Subagyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021