Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Presidensi G20 di Indonesia bisa lebih membumi agar manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh kalangan elit, namun bisa dirasakan pula oleh seluruh golongan masyarakat.Publik tidak mengetahui apa itu Sherpa track, yang masyarakat inginkan adalah apa yang bisa mereka terima dari penyelenggaraan G20 ini
"Publik tidak mengetahui apa itu Sherpa track, yang masyarakat inginkan adalah apa yang bisa mereka terima dari penyelenggaraan G20 ini," tutur Airlangga dalam acara Sherpa Track-Finance Track G20: Working Lunch di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, rangkaian kegiatan G20 di Indonesia diharapkan bisa lebih melibatkan UMKM dan memberikan kontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB) secara signifikan agar bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Airlangga menyebutkan rangkaian G20 di Indonesia akan terdiri dari kurang lebih 150 pertemuan, sehingga dalam setiap bulannya akan ada sekitar 18 pertemuan penting, yang diharapkan bisa berdampak signifikan penyelenggaraannya kepada masyarakat. Maka dari itu, seluruh pertemuan tersebut akan terus dinarasikan secara konsisten, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, ia turut meminta para pemangku kebijakan lainnya, seperti para pebisnis untuk bisa membuat berbagai kegiatan yang berhubungan dengan G20 untuk menarik perhatian masyarakat.
"Ini akan menjadi bagian dari keseluruhan konsep kerja sama bisnis dan rencana kerja untuk pemulihan, serta bagian dari hasil nyata Indonesia dalam Presidensi G20," tegas Airlanga.
Airlangga mengatakan setidaknya terdapat tiga tema utama yang diusung dalam Presidensi G20 di Indonesia, yakni pertama adalah arsitektur kesehatan global, di mana Indonesia memerlukan prototipe berupa vaksin buatan dalam negeri yang bisa segera didistribusikan.
"Bahkan kalau bisa kita jadi donatur ke negara emerging market lainnya, sehingga kita tunjukkan bahwa kita betul-betul membuat aksi nyata dan tidak hanya narasi," ucap dia.
Ia menambahkan tema kedua yaitu transformasi ekonomi digital, sehingga beberapa hal harus dipersiapkan untuk mendukungnya, seperti infrastruktur, program, pengentasan kemiskinan ekstrem, hingga inklusi keuangan. Tema ketiga adalah transisi energi yang memerlukan model dan komitmen pembiayaan yang jelas.
Baca juga: Kesuksesan KTT G20 bakal buka peluang investasi dan pariwisata RI
Baca juga: LPS: Presidensi G20 momen tingkatkan kualitas sebagai lembaga penjamin
Baca juga: Kemenko: KTT G20 akan berefek ganda pada perekonomian Indonesia
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021